UNDIP Tambah 36 Guru Besar, Rektor: Tawarkan Inovasi dan Solusi Bagi Masyarakat

Rektur Undip Suharnomo saat melantik guru besar baru.
Sumber :
  • VIVA Jogja/Humas Undip

Semarang, VIVA Jogja Universitas Diponegoro menggelar rangkaian acara pengukuhan 36 Guru Besar UNDIP yang berlangsung di akhir bulan Januari dan awal Februari ini.

Hari pertama, UNDIP mengukuhkan 5 Guru Besar yang memaparkan temuan-temuan penelitiannya yang berkontribusi pada masyarakat. Kelimanya di antaranya Guru Besar Fakultas Sains dan Matematika (FSM) yaitu Prof. Dr. Drs. Tarno, M.Si.; Prof. Drs. Pratama Jujur Wibawa, M.Si., Ph.D.; Prof. Dr. Drs. Rukun Santoso, M.Si. dan Prof. Yayuk Astuti, S.Si., Ph.D. Serta 1 (satu) Guru Besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yakni Prof. Dr. Dra. Kismartini, M.Si.

Pada pengantarnya, Ketua Senat Akademik UNDIP, Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., I.P.U., mengatakan dengan dikukuhkannya guru besar baru ini maka semakin banyak guru besar yang dimiliki oleh UNDIP. Hal ini menjadi salah satu indikator semakin meningkatnya kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi.

“Sampai saat ini guru besar aktif di UNDIP berjumlah 262 orang yang terdiri dari 233 Guru Besar Tetap dan 129 Guru Besar Tidak Tetap,” ungkapnya.

Prof. Edy juga menyatakan bahwa pengangkatan sebagai Guru Besar tidak hanya sebuah pengakuan akan kemampuan seseorang dalam bidang ilmunya, namun mengandung tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu yang dikuasainya untuk kemaslahatan masyarakat dan kejayaan negara.

Dalam acara ini masing-masing Guru Besar memaparkan berbagai inovasi dan temuan penelitian yang telah mereka lakukan bertahun-tahun lamanya. Prof. Dr. Drs. Tarno, M.Si. yang memiliki kepakaran Analisis Runtun Waktu mempresentasikan orasi ilmiah berjudul “Penerapan Model Runtun Waktu Berbasis Komputasi Lunak untuk Prediksi Produksi Pertanian”.

Ia menjelaskan perkembangan pesat model statistik berbasis komputasi nonparametrik yang dapat diterapkan untuk prediksi hasil produksi pertanian. Menggunakan pendekatan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), model ini menjawab tantangan pengolahan data kompleks guna membantu pengambilan keputusan di sektor pertanian.