Hadir di UMS Solo, Mendikdasmen Gagas Deep Learning
- hms
SOLO, VIVAJogja- Pendidikan yang maju hanya dapat terwujud jika memiliki akar yang kuat, yakni pendidikan dasar. Selain itu, pendidikan dasar menjadi fondasi penting keberhasilan negara sebagai bagian dari kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun.
Karena itu, diperlukan komitmen penuh untuk memastikan pendidikan dasar berjalan lebih baik. Karena pada tahap ini, anak-anak mengembangkan kemampuan literasi, numerasi, serta keterampilan berpikir kritis yang akan menjadi bekal bagi keberhasilan mereka.
“Upaya kita membangun pendidikan berkualitas, sebagaimana kita membuat sebuah gedung, tentu penentunya adalah pendidikan dasar sebagai fondasi pendidikan yang selanjutnya,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Paparan itu diungkap saat Mendikdasmen meresmikan SD Muhammadiyah Internasional Labschool (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Solo, Jumat (14/3/2025).
Mendikdasmen menandatangani prasasti sekolah di Solo
- hms
Menteri Mu’ti menjelaskan, anak-anak yang mendapatkan pengalaman belajar yang baik di tingkat dasar, akan memiliki learning sustainability (keberlanjutan belajar).
“Serta learning competence (kompetensi belajar) dan learning confidence (kepercayaan diri dalam belajar). Hal ini menjadi modal utama menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, “ ucap Mu’ti.
Terkait kualitas pendidikan dasar dan menengah, Mu’ti menyoroti dua faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Pertama, learning loss atau kemunduran kemampuan belajar akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada keterlambatan akademik.
“Kedua, fenomena schooling without learning. Dimana siswa bersekolah, tetapi tidak memahami materi yang dipelajari secara mendalam,” tukasnya.
Sebagai solusi atas tantangan tersebut, Kemendikdasmen menggagas metode Deep Learning atau pembelajaran mendalam. Pendekatan ini dirancang menyempurnakan metode pembelajaran sebelumnya, dengan menekankan pemahaman yang lebih mendalam.
“Siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Deep Learning juga bertujuan mengubah paradigma belajar agar lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa,” terang Mu’ti.
Menteri Mu’ti juga mengajak seluruh penyelenggara pendidikan berfokus pada peningkatan kualitas siswa, agar mereka benar-benar memahami ilmu yang dipelajari.
“Mari kita ajak anak-anak untuk belajar bukan hanya sekadar mengerjakan PR dan lulus ujian. Kita biasakan mereka belajar untuk mendapatkan ilmu, bukan hanya mengejar kelulusan,” tukas Menteri Mu’ti.
Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen mengapresiasi sumbangsih yang dilakukan UMS. Yakni turut mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menyediakan layanan pendidikan bermutu di Indonesia.
“Dukungan strategis dari pihak swasta sebagai mitra pemerintah, merupakan langkah nyata implementasi partisipasi semesta, yaitu semua pihak terlibat saling bekerja sama mendukung visi Kemendikdasmen menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua,” paparnya.
Sejalan dengan hal tersebut, imbuh Mu’ti, saat ini pemerintah memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih baik. Berdasarkan data Kemendikdasmen, lebih dari 100.000 sekolah di Indonesia memiliki kondisi bangunan yang mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan, pemerintah berkomitmen menghadirkan infrastruktur pendidikan yang memadai, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.
“Bapak Presiden dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa tidak boleh ada sekolah yang rusak, tidak boleh ada sekolah yang atapnya bocor, atau kamar kecilnya tidak layak,” ucap Mu’ti.
Untuk diketahui, peresmian SD Muhammadiyah Internasional Labschool FKIP UMS, diakhiri dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Menteri Mu’ti.
Mu’ti didampingi Rektor UMS, Sofyan Anif. Acara ini juga disaksikan para dosen UMS, perwakilan Pemkot Surakarta pemerintah, serta organisasi perempuan Muhammadiyah dan Aisyiyah.