7 Dosen UGM Masuk Jajaran Ilmuwan Berpengaruh Dunia

Tujuh dosen UGM
Sumber :
  • Humas UGM

Untuk sub-bidang kehutanan, kata Maryudi, tercatat ada 32.813 peneliti yang masuk daftar. Beruntung, dirinya berada diperingkat 201 dunia. “Riset adalah jati diri saya. Predikat ini tentunya akan semakin memotivasi saya untuk terus berkarya. Tentunya melaksanakan riset-riset yang bermanfaat. Tidak semua riset bisa langsung diterapkan secara langsung,” kata Maryudi yang banyak melakukan riset di bidang politik-kebijakan kehutanan dan lingkungan, khususnya tentang aktor dan relasi kuasa.

Sebagai satu-satunya perempuan dari 7 dosen UGM yang masuk daftar ilmuwan berpengaruh di dunia, Eka Noviana mengaku tidak menyangka. Apalagi dia mengaku sebagai tengah memulai awal karir sebagai peneliti. “Suatu kehormatan bagi saya bisa masuk dalam list tersebut. Sebagai early career researcher, saya pribadi merasa masih sangat jauh dari figur peneliti berpengaruh. Semoga kedepannya saya bisa terus berkembang menuju kesana,” katanya.

Eka mengaku sebagian besar publikasi yang dilakukannya terkait pengembangan alat uji berbasis kertas untuk pengujian atau diagnostik cepat yang rendah biaya dan dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna. Dari risetnya tersebut, kata Eka, ia mendapat 1.615 sitasi dari publikasi peneliti lain. “Sitasi banyak berasal dari luar negeri karena bidang paper-based analytical devices ini banyak digeluti oleh peneliti-peneliti dari berbagai negara seperti Brazil, Italia, Thailand, Jepang,” katanya.

Sementara ilmuwan lainnya Abdul Rohman mengatakan,  selama lima tahun terakhir ini banyak menghasilkan riset dan publikasi terkait dengan analisis kehalalan produk makanan dan kosmetika yang banyak disitasi di jurnal internasional.

Sementara Prof Jumina mengatakan ia lebih banyak melakukan riset dan publikasi di bidang sintesis senyawa obat, uji aktivitasnya sebagai antikanker, dan pembuktian mekanisme aksinya melalui molecular docking. Adapun Jumlah publikasi internasional sebanyak 149  yang diterbitkan di jurnal internasional terindeks Scopus. “Jumlah sitasi pada jurnal internasional terindeks scopus ada 1326, jumlah sitasi oleh jurnal luar dan dalam negeri ada 1766. Kebanyakan sitasi ada pada paper drug development dan kaliksarena,” katanya.

Sedangkan Muhammad Akhsin Muflikhun mengaku ada 797 sitasi di jurnal internasional yang terindeks scopus, sedangkan di google scholar ada 1013 sitasi. Umumnya sitasi dari publikasinya mengenai Composite manufacturing and technology, Additive manufacturing, Macro-Micro-Nano Manufacturing.

Sedang Ganjar Alfian lebih banyak melakukan publikasi terkait penerapan dari kecerdasan artifisial dan Internet of Things (IoT) untuk bidang manufaktur, kesehatan, rantai pasok, dan transportasi. Berdasarkan data dari Scopus, hingga saat ini terdapat total 1903 sitasi. “Artikel yang paling banyak disitasi berkaitan dengan bidang kecerdasan artifisial terapan dan Internet of Things. Selain itu, hampir semua artikel yang telah dipublikasikan disitasi oleh penulis yang berafiliasi dengan institusi luar negeri,” katanya.