Tertutup dari Sorotan Publik, Pengusaha Permen dan Cokelat Ini Satu dari 30 Orang Terkaya di Dunia
- VIVA Jogja/YouTube.com - USA Celebrity Net Worth
VIVA Jogja- Di balik kesuksesan Mars, Inc., perusahaan besar yang memproduksi cokelat Snickers, M&M’s, dan permen ikonik lainnya, terdapat kisah inspiratif dari keluarga Mars.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1911 oleh Frank C. Mars di Tacoma, Washington, Amerika Serikat.
Namun, sosok yang sangat berperan dalam kesuksesan Mars yang dikenal luas saat ini adalah Forrest Mars, putra dari Frank Mars.
Forrest Mars, yang lahir pada tahun 1904, adalah pribadi yang sangat ambisius dan memiliki visi besar untuk mengembangkan bisnis keluarga.
Setelah bergabung dengan perusahaan pada usia muda, Forrest tidak hanya mewarisi perusahaan tersebut, tetapi juga memberikan arah dan inovasi baru yang membuat Mars berkembang pesat.
Salah satu terobosan besarnya adalah pengembangan permen cokelat Snickers pada tahun 1930, yang hingga saat ini menjadi salah satu merek cokelat paling populer di dunia.
Inovasi lainnya adalah penciptaan M&M’s pada 1941, yang menjadi permen cokelat yang sangat diminati di berbagai belahan dunia. Namun, kisah Forrest Mars juga dipenuhi dengan tantangan dan persaingan.
Pada awalnya, ia harus berhadapan dengan banyak masalah pribadi dan keluarga, termasuk hubungan yang tegang dengan ibunya dan saudara tirinya.
Meskipun demikian, ia berhasil mengatasi segala rintangan tersebut dan membangun Mars menjadi salah satu perusahaan yang paling sukses di dunia. Forrest Mars dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat berhati-hati dan kadang-kadang sulit untuk didekati.
Namun, visi dan kemampuannya untuk berinovasi dalam menciptakan produk baru serta mengembangkan strategi pemasaran yang cerdas menjadikan Mars sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industri makanan dan permen.
Dengan produk-produk seperti Snickers, Mars, M&M’s, dan banyak lagi, Mars, Inc. menjadi salah satu raksasa di industri permen global.
Kisah Forrest Mars adalah bukti bahwa dengan ketekunan, visi yang jelas, dan inovasi yang berani, siapa pun bisa mencapai kesuksesan besar, meskipun awalnya harus menghadapi banyak tantangan pribadi dan profesional.
Kini, Snickers dipimpin penerusnya, yakni John Franklin Mars, anak dari Forrest Mars.
Pengusaha yang kini menginjak usia 89 tahun itu sekarang masuk daftar top 30 orang terkaya di dunia. Dikutip dari Forbes, John Mars memiliki networth atau kekayaan bersih sebesar 46,8 miliar dolar atau sekitar Rp736,6 triliun, menurut data real time per tanggal 7 November 2024.
Selain Snickers dan Mars, produk-produk permen dan cokelat milik keluarga John Mars adalah M&Ms, Skittles, Milky Way, dan Twix.
Jauh dari Sorotan Publik
Dikutip dari Business Insider, John Mars dikenal sebagai sosok yang tertutup dan jarang terlihat dari sorotan publik.
Pengusaha asal AS itu menikahi wanita bernama Adrienne Bavis sejak tahun 1959, dan dikaruniai tiga anak, yakni Linda Anne Mars, Frank Edward Mars, dan Michael John Mars.
Meski jarang tampil di media sosial, John Mars membuktikan eksistensinya dengan menyuguhkan berbagai inovasi terbaru untuk produk permen dan cokelatnya.
Salah satu kerja sama bisnis terbesarnya adalah saat mengakuisisi produsen permen karet, Wrigley senilai 23 miliar dolar atau sekitar 362 triliun rupiah, pada tahun 2008 lalu.
Warisi Bakat Sang Kakek
Bakat kerja keras John Mars tampaknya diturunkan oleh kakek dan neneknya. Sebab pada tahun 1911 silam, kakeknya, Franklin Clarence Mars mulai belajar untuk mencelupkan cokelat dengan tangannya sendiri pada usia muda.
Pada masa itu, Franklin mulai menjual cokelat dari dapurnya dengan nama Mars Candy Factory dan kemudian diturunkan kepada anaknya, Forrest Edward Mars.
Forrest Edward adalah ayah dari John Mars, yang memperkenalkan cokelat Milky Way yang mulai populer pada tahun 1923. Namun pada masa itu, Forrest lebih fokus untuk berekspansi bisnis menuju sektor peternakan.
Produknya yang terkenal adalah Pedigree, Whiskas, dan Royal Canin. Sementara ayahnya yang tak terlalu fokus untuk berbisnis permen dan cokelat, John Mars lebih memilih untuk melanjutkan bisnis yang telah dirintis sang kakek.
Kini, John Mars menjadi seorang pewaris tunggal untuk perusahaan cokelat dan permen terbesar di dunia.