Sederet Pelatih di Eropa Ini Bawa Timnasnya Juara Setelah Bertahun-tahun Bangun Skuad Terbaik
- VIVA Jogja/Instagram.com/@shintaeyong7777
VIVA Jogja - Sedang hangat diperbincangkan publik terkait keputusan PSSI memecat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong di tengah usahanya membawa Garuda ke ajang Piala Dunia.
Sebagian pecinta Timnas Indonesia menyayangkan keputusan Ketum PSSI, Erick Thohir yang memilih pelatih baru asal Belanda, Patrick Kluivert untuk menggantikan peran STY.
Salah satu pihak yang tidak setuju, datang dari artis kenamaan di Indonesia, Deddy Corbuzier yang menyoroti pengalaman STY melatih Timnas Indonesia sejak 2019 lalu.
Dalam siniar YouTube terbarunya yang tayang pada Jumat, 10 Januari 2025, Deddy Corbuzier mengatakan kabar pemecatan PSSI ke STY sebagai pelatih yang sudah kenal lama dengan para punggawa selama hampir 5 tahun adalah keputusan yang tidak tepat.
"Saya berpendapat, keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong adalah keputusan yang tidak tepat," ungkapnya.
"Terlepas dari banyak yang setuju, tapi kalau saya tidak, keputusan PSSI memecat STY dan menggantinya setelah hampir 5 tahun bersama Timnas Indonesia itu tidak tepat," tegas Deddy Corbuzier.
Pesulap ternama di Indonesia sekaligus YouTuber itu juga mengklaim, dirinya tetap mendukung Timnas Indonesia walaupun menyayangkan salah satu keputusan PSSI memecat STY yang resmi diumumkan pada Senin, 6 Januari 2025.
"Kita bicara keputusan, kalau ke Pak Erick sebagai Ketum PSSI saya respect (hormat)," terang Deddy Corbuzier.
"Terserah untuk kalian yang setuju atau tidak setuju, tapi kehadiran pelatih baru setelah perjuangan STY sampai titik ini (Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026) saya rasa (keputusan PSSI) tidak tepat," tandasnya.
Berkaca dari hal itu, terdapat kisah tentang sederet pelatih kenamaan di Eropa yang menukangi tim nasionalnya selama bertahun-tahun, hingga akhirnya melahirkan skuad terbaik dan prestasi di kancah sepak bola internasional. Berikut di antaranya:
Vladimir Petkovic menjadi pelatih utama Swiss pada Juli 2014 lalu. Selama menjadi kepala pelatih Timnas Swiss, dia sukses menyulap tim itu menjadi lebih konsisten saat berkompetisi di kancah sepak bola internasional.
Timnas yang terkenal di Eropa dengan skuad yang minim bintang itu disulap Petkovic sebagai tim kuat yang mampu melewati babak grup pada Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.
Skuad Swiss pun kian disegani berkat kelihaian Petkovic dalam mengatur strategi permainan. Terbukti, Swiss dengan mudah melewati babak kualifikasi untuk tampil pada Piala Eropa 2022 atau setelah 7 tahun karier kepelatihan Petkovic.
Didier Deschamps ditunjuk untuk menangani Timnas Perancis pada Juli 2012 silam, kala itu dirinya menggantikan Laurent Blanc.
Di bawah arahan Deschamps, prestasi Les Blues (julukan Timnas Perancis) perlahan-lahan membaik, contohnya tim itu mampu mencapai babak perempat final pada Piala Dunia 2014.
Deschamps juga membawa Prancis mencapai babak final pada Piala Eropa 2016 sebelum akhirnya dikalahkan Portugal. Puncak kariernya, Deschamps berhasil membuat Prancis meraih gelar Piala Dunia 2018 dengan mengalahkan Kroasia di partai final.
Pencapaian juara Perancis di bawah kepelatihan Deschamps itu terjadi setelah 13 tahun sang pelatih menangani Les Blues. Koldo Alvarez - Timnas Andorra Koldo Alvarez ditunjuk sebagai juru taktik Timnas Andorra pada Februari 2010 silam.
Kala itu, timnasnya tengah terseok-seok di ranking terbawah FIFA. Pada tahun 2017, Timnas Andorra di bawah arahan Koldo berhasil meraih kemenangan mereka sejak terakhir kali terjadi pada tahun 2004 lalu.
Keberhasilan Koldo meramu skuad terbaik membuatnya sosoknya tidak tergantikan lebih dari satu dekade atau 10 tahun berkarier bersama Timnas Andorra. Joachim Loew, pelatih ikonik Timnas Jerman yang menangani tim itu pada Juli 2006 silam.
Pelatih asal Jerman itu pun dikenal sebagai salah satu juru taktik dengan masa bakti terlama di Eropa, yakni selama 15 tahun. Selama ditangani Loew, Timnas Jerman menorehkan berbagai prestasi gemilang.
Salah satunya, pelatih itu membawa Der Panzer (julukan Timnas Jerman) mencapai final Piala Eropa 2008 dan menjuarai Piala Dunia 2014. Meskipun meraih hasil buruk pada Piala Dunia 2018 lalu dengan tak lolos babak grup, tampaknya federasi sepak bola di Jerman masih percaya dengan Loew.
Buktinya, Loew masih sempat mendampingi timnas Jerman pada ajang Piala Eropa 2020, sebelum akhirnya pergi pada tahun 2021 lalu. Fernando Santos menjadi juru taktik Timnas Portugal pada 2014 silam.
Saat itu, negara asal bintang sepak bola Cristiano Ronaldo itu kerap gagal dalam turnamen-turnamen besar. Kala itu, publik menyoroti tim nasionalnya yang banyak dihuni pemain-pemain hebat dan di bawah 'tangan dingin' Santos, Portugal perlahan berhasil meraih gelar bergengsi di Eropa.
Salah satunya, Portugal sukses menjuarai Piala Eropa tahun 2016 dengan mengalahkan Perancis di final. Tidak hanya itu, Santos turut mempersembahkan trofi UEFA Nations League untuk Portugal setelah 8 tahun berkarier hingga akhirnya pergi pada tahun 2022.