Musim Tanam 2024, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani di Brebes untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Rembuk Tani
Sumber :
  • Viva Jogja

 

BREBES, Viva Jogja- Swasembada pangan menjadi cita-cita besar yang terus dikejar pemerintah. 

Dalam empat hingga lima tahun mendatang, target ini diharapkan mampu terwujud melalui kolaborasi berbagai pihak, termasuk petani yang menjadi garda terdepan dalam sektor pertanian.

Pupuk Indonesia, sebagai salah satu pemain kunci di industri ini, meluncurkan inisiatif strategis berupa Rembuk Tani.

Acara yang digelar di Brebes, Jawa Tengah pada Kamis 14 November 2024 ini menjadi langkah konkrit untuk memastikan petani mendapatkan akses lebih mudah terhadap pupuk, sekaligus meningkatkan hasil panen dengan biaya yang lebih efisien.

Musim tanam adalah momen krusial bagi petani, dan kami ingin memastikan kebutuhan mereka terpenuhi, baik dari sisi ketersediaan maupun harga pupuk,” ujar Antonius Yudhi Kristyanto, Senior Manager Jawa Tengah & DIY Pupuk Indonesia.

Menurutnya, inisiatif ini bertujuan membangun optimisme para petani dalam menghadapi musim tanam dengan dukungan nyata dari pemerintah dan Pupuk Indonesia.

Voucher Diskon dan Potongan Harga untuk Petani

Dalam program ini, Pupuk Indonesia menawarkan berbagai insentif menarik. Salah satunya adalah voucher potongan harga sebesar Rp50.000 untuk setiap pembelian pupuk bersubsidi. 

Voucher ini berlaku di kios-kios resmi hingga 20 Desember 2024, memberikan kemudahan bagi petani untuk mendapatkan pupuk Urea, NPK, dan Organik, yang semuanya disubsidi sesuai regulasi dalam Permentan No 1/2024.

Tak hanya itu, petani juga dapat menikmati diskon 40% untuk Pupuk NPK Phonska Plus, salah satu pupuk nonsubsidi unggulan.

Potongan harga ini diberikan selama acara berlangsung, memberikan peluang bagi petani untuk memperoleh produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Proses Penebusan Pupuk Kini Lebih Mudah

Salah satu hal yang diapresiasi petani adalah kemudahan proses penebusan pupuk subsidi. 

Kini, hanya dengan membawa KTP sebagai identitas utama, petani sudah dapat menebus pupuk di kios resmi. 

Sistem yang sederhana ini diharapkan mampu mengurangi kendala birokrasi yang kerap menjadi hambatan.

Sumarno, seorang petani asal Brebes, mengungkapkan rasa syukurnya atas program ini. 

“Dulu, sering kali pupuk datang telat atau harus antri panjang untuk tebus subsidi. Sekarang jauh lebih gampang. Tinggal bawa KTP, selesai urusan,” katanya.

Rembuk Tani juga menjadi wadah dialog antara petani, Pupuk Indonesia, dan dinas pertanian setempat. 

Dalam diskusi ini, para petani mendapatkan edukasi tentang penggunaan pupuk yang efisien dan teknik untuk meningkatkan produktivitas lahan tanpa menguras biaya.

“Tips-tips sederhana tapi berdampak besar buat hasil panen kami. Ini yang kami butuhkan,” ujar Siti, petani muda dari Kecamatan Bulakamba, Brebes.

Antonius menambahkan bahwa diskusi ini tidak hanya mempererat hubungan antara Pupuk Indonesia dan petani, tetapi juga membantu menciptakan solusi bersama demi ketahanan pangan nasional.