Sajian Unik Soto Kudus, Gunakan Daging Kerbau Sarat Toleransi Warisan Sunan Kudus

KUDUS, VIVA Jogja-  Kuliner soto merupakan salah satu menu favorit masyarakat Indonesia. Menariknya, di setiap daerah memiliki sajian soto dengan cita rasa yang berbeda. 

Bagi wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kurang lengkap rasanya jika belum mencicipi Soto Kudus.

Kuliner Soto Kudus tampil dengan sajian kuah dengan rempah yang kuat. 

Jika di daerah lain soto dihidangkan menggunakan daging sapi atau ayam, namun  di Kabupaten Kudus menggunakan daging kerbau.

Bisa dikatakan seporsi soto dari Kota Kretek ini, melambangkan toleransi yang diajarkan oleh Sunan Kudus. 

Konon di zaman lampau, penyajian soto ini tidak menggunakan daging sapi. Hal tersebut sebagai tanda penghormatan umat muslim Kudus terhadap agama Hindu. 

Seperti yang diketahui, sapi adalah hewan yang dianggap suci oleh umat Hindu.

Dalam perjalanan menyebarkan agama Islam, Sunan Kudus mengajarkan untuk saling menghormati dengan agama lain khususnya agama Hindu.

Karena di masa itu, di Kota Kudus sebagian masyarakatnya memeluk agama Hindu.

Hingga saat ini ‘tradisi’ tersebut masih terus dipertahankan.

Penyajian soto Kudus yang autentik, kerap disajikan dengan potongan daging kerbau berbentuk dadu.

Sebagai isian pelengkap lainnya, Soto Kudus ditambah irisan kol, taoge, sohun, taburan daun seledri, bawang goreng, butiran kacang kedelai, lalu disiram dengan kuah kaldu yang kaya rempah.

Lima Lokasi Warung Favorit Soto Kudus

Berkunjung ke Kota Kretek tentunya tidak boleh melewatkan jenang, kretek, masjid menara Kudus, dan sotonya. 

Hidangan soto Kudus yang kaya rasa ini sempurna disantap kapan saja, entah itu sebagai sarapan, makan siang hingga makan malam.

Berikut ini rekomendasi rumah makan atau kedai untuk bisa menikmati seporsi kelezatan soto kebanggaan masyarakat Kudus langsung di kotanya.

1. Soto Kudus Bu Jatmi

Soto Kudus Bu Jatmi adalah salah satu tempat makan legendaris yang sudah ada sejak tahun 1982.

Kelezatan soto di tempat ini populer di kalangan wisatawan. Jadi tidak mengherankan apabila tempat ini selalu ramai, terlebih saat akhir pekan.

Letak tempat makan ini ada di pinggir jalan. Sama seperti tempat makan soto pada umumnya, area penyajian makanan ada di depan.

Menariknya, tempat meracik soto menggunakan ‘pikulan’ yang diletakkan di bagian depan, lalu di belakangnya ada tungku kayu untuk memanaskan kaldu dan bakul nasi dari bahan rotan ukuran besar.

Kedai Soto Kudus Bu Jatmi menggunakan daging kerbau sebagai bahan utama. Kuah kaldu kuning kental menjadi pelengkap sempurna dari seporsi soto yang diisi daging, taoge, dan daun seledri. Bagi yang tidak menyukai daging kerbau, tersedia juga daging ayam.

Seporsi soto Kudus ini bisa dinikmati dengan nasi putih, aneka gorengan, aneka sate, perkedel, sambal dan perasan jeruk nipis. Untuk harganya dibanderol mulai dari Rp18 ribu. Alamatnya berada di Jalan Kyai H. Wahid Hasyim 43, Kelurahan Panjunan Kudus.

2. Masakan Khas Kudus H Sulichan

Satu lagi tempat makan soto Kudus yang legendaris yaitu Masakan Khas Kudus H Sulichan. Lokasinya ada di Pusat Kuliner Taman Bojana dan sudah ada sejak tahun 1968.

Meski berada di area gerai pertokoan, tidak menyurutkan warga lokal dan wisatawan untuk mengunjunginya. Tempat ini selalu terlihat ramai setiap harinya.

Menu di kedai makan ini sangat menarik. Menu utamanya adalah soto kerbau. Selain itu, juga menjual olahan daging kerbau dalam bentuk pindang. Apabila tidak menyukai daging kerbau, ada pilihan daging ayam.

Seporsi soto kerbau di kedai ini berisi daging kerbau potongan besar, taoge, kol, seledri, dan nasi yang sudah tercampur langsung di dalamnya. Harga seporsinya Rp 20 ribu. Alamatnya di Pusat Kuliner Taman Bojana Kota Kudus.

3. Soto Kudus Pak Ramidjan

Tempat makan soto di Kota Kudus legendaris berikutnya adalah Soto Kudus Pak Ramidjan. Kedai ini sudah ada sejak tahun 1950 dan masih eksis hingga sekarang. Kendati dijalankan oleh generasi kedua, tetapi cita rasa autentik masih tetap dipertahankan.

Seporsi soto di kedai ini hadir dengan irisan daging kerbau empuk, kuah gurih, sohun, taoge, kol, dan kacang kedelai. Rahasia daging kerbau di kedai ini empuk adalah mengolahnya dengan cara direbus lama. Sebagai pendamping, tersedia lauk otak, paru kerbau goreng, perkedel kentang hingga kerupuk rambak kulit.

Dalam sehari, Soto Kudus Pak Ramidjan ini bisa menjual hingga 200 mangkuk dan akan bertambah saat akhir pekan serta hari libur. Harga mulai dari Rp18.000. Alamatnya di  Jalan Raya Kudus – Jepara Purwosari Kudus.

4. Soto Kudus Pak Denuh

Soto Kudus Pak Denuh juga termasuk kedai soto legendaris di Kota Kretek. Berawal dari jualan soto Pak Denuh di tahun 1945, kini kedainya bertambah besar dan ramai. Bahkan, sekarang ini sudah ada tiga cabang di Kota Kudus.

Sama seperti kedai soto lainnya, tempat meraciknya menggunakan pikulan. Ini sebagai tanda untuk mengingat perjuangan soto keliling di zaman dulu.

Berbeda dengan kedai yang lain, soto di sini menggunakan daging ayam kampung. Kuahnya berwarna putih keruh dengan sedikit minyak menggenang di bagian atas membuatnya terasa gurih. 

Seporsi soto berisi suwiran ayam kampung, taoge, seledri, dan bawang merah. Sebagai pendamping ada sate ampela, sate telur puyuh hingga aneka gorengan. Harga seporsi Rp18.000. Alamatnya berada  di Jalan. AKBP Agil Kusumadya Kudus.

5. Soto Karso Karsi

Soto Karso Karsi juga menjadi pilihan bagi warga lokal maupun wisatawan yang ingin mencicipi hidangan hangat berbahan dasar daging kerbau. 

Kedai ini terletak di pinggir jalan dan ukurannya tidak terlalu luas. Di bagian dalam tersedia jejeran tempat duduk dan meja panjang.  Dalam seporsi soto disajikan irisan daging ukuran besar, taoge, irisan seledri, dan bawang merah. 

Menariknya, ada stoples acar di tiap meja yang membuat sajian soto terasa lebih segar. Harga seporsi Rp15.000. Kedai ini beralamat  di Jalan. AKBP Agil Kusumadya Jati Kulon Kudus.

Nah, deretan kedai jualan soto Kudus di atas bisa dikunjungi sejak pagi hingga malam hari. Hangatnya sajian dan cita rasa gurih yang kuat dari soto ini membuatnya selalu dirindukan saat berkunjung ke Kota Kretek.