Program Mulus Infrastruktur Dikebut, Jalan Rusak 200 Kilometer di Jepara Sasaran Perbaikan
- arif
JEPARA, VIVAJogja- Era baru kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Jepara, Witiarso Utomo- Muhammad Ibnu Hajar terus tancap gas merelasikan janjinya dalam 100 hari kerja mereka. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah percepatan perbaikan infrastruktur jalan di Bumi Kartini.
Jika sebelumnya Bupati Witiarso atau Wiwit menargetkan perbaikan jalan sepanjang 101 kilometer dalam 100 hari kerja pertama, kini target itu kembali dinaikkan hampir dua kali lipat menjadi 200 kilometer.
“Kami ingin mencicil lebih dulu, terutama untuk infrastruktur jalan. Kami akan bergerak cepat menjelang Idulfitri, agar masyarakat bisa merasakan jalan yang lebih baik saat merayakan Lebaran,” ujar Wiwit dalam keterangannya.
Untuk tahap awal, Wiwit masih mengandalkan langkah penambalan di sejumlah ruas jalan kabupaten yang mengalami kerusakan. Selain itu, program klinik jalan terus berjalan di tengah tantangan cuaca.
Saat ini, pemeliharaan rutin dilakukan pada 187 ruas jalan sepanjang 424,85 kilometer dengan metode penambalan lubang (patching lapen). Mengenai kualitas tambalan yang cepat rusak disebabkan oleh genangan air hujan. Pengawasan pun akan ditingkatkan agar pengerjaan sesuai standar teknis.
“Saya sudah perintahkan kepada kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR) Jepara, untuk melaksanakan klinik jalan sesuai dengan ketentuan teknis,” ujar Wiwit.
Bupati Jepara Witiarso Utomo
- arif
Menurut Wiwit, perbaikan infrastruktur di Jepara menjadi prioritas utama. Namun dilakukan overlay dengan aspal hotmix atau beton, untuk meningkatkan kualitas jalan.
Pemkab Jepara mengalokasikan anggaran lebih besar untuk memastikan perbaikan jalan berjalan optimal, serta memberikan manfaat bagi masyarakat.Dengan jalan yang lebih baik, diharapkan aktivitas ekonomi masyarakat semakin berkembang.
“Untuk mewujudkan program unggulan Mulus Infrastruktur di Jepara, akan diprioritaskan anggaran untuk membangun atau meningkatkan jalan kabupaten,” tandasnya.
Selanjutnya, Wiwit segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, untuk mempercepat penanganan ruas jalan provinsi di wilayah Jepara.
“Kami terus menjalin komunikasi intensif dengan Gubernur Jawa Tengah agar dalam tiga bulan pertama ini bisa turut serta menangani jalan provinsi yang ada di Jepara. Ini penting sebagai persiapan menghadapi arus mudik Lebaran,” tambahnya.
Tidak hanya focus persoalan infrastruktur jalan, Wiwit juga menaruh perhatian terhadap sejumlah tambak udang liar di Karimunjawa. Hal itu sesuai Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Nomor 4 Tahun 2023, yang mengatur secara jelas larangan kegiatan yang merusak lingkungan.
Karenanya, Wiwit kembali berkomitmen menertibkan tambak ilegal sesuai ketentuan yang berlaku. Tujuannya menjaga kelestarian ekosistem dan mendukung sektor pariwisata Karimunjawa.
“Adapun ada empat tambak yang beroperasi di Karimunjawa, saya selaku Bupati Jepara segera melakukan langkah-langkah penertiban sesuai peraturan yang berlaku,” tegas Wiwit pada Sabtu (8/3/25).
Wiwit pun menanggapi menghangatnya isu seputar jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara. Ia menyatakan segera mempertimbangkan berbagai kritik, saran dan masukan yang diterimanya. S
Setiap kritik dan saran dari masyarakat, imbuh Wiwit, menjadi bahan evaluasi penting bagi Pemkab Jepara. Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan publik serta pembangunan yang berkelanjutan demi kemajuan Kabupaten Jepara.
“Secara prinsip saya berterima kasih atas kritik, saran dan masukan dari masyarakat yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelayanan publik dan pembangunan daerah,” pungkasnya.