Rawan Kecelakaan Laut, Keselamatan Nyawa Fokus Utama Pesta Lomban Jepara

JEPARA, VIVAJogja- Faktor keselamatan menjadi focus utama dalam penyelenggaraan prosesi tradisi pesta lomban di wilayah perairan Jepara. Karena itu, tradisi yang digelar tujuh hari usai Lebaran ini, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Penegasan tersebut dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Jepara, Ibnu Hajar saat memimpin rapat persiapan rangkaian Hari Jadi Jepara. Selain itu, rapat juga membahas prosesi larungan pesta lomban di Ruang Sosrokartono Setda Jepara, Selasa (11/3/2025). 

Rapat tersebut dihadiri Forkompinda, kepala perangkat daerah, Persatuan Pedalang Indonesia, Himpunan Serikat Nelayan Indonesia serta stakeholder terkait.

"Jangan lupa tetap menjaga dan memperhatikan keselamatan penumpang kapal saat prosesi larungan," ucap Gus Hajar. 

Biasanya saat larungan kapal pembawa sesaji kepala kerbau ke tengah laut, diikuti ribuan kapal nelayan.  Kapal-kapal berpenumpang ratusan warga itu, biasanya ingin mendekat ke perahu utama untuk bisa mendapat sejati yang dilarung.

“Saat itulah, biasanya para nelayan mengabaikan terhadap keselamatan penumpang  di atas kapal. Karena itu, jumlah penumpang kapal juga harus diperhatikan," pinta Hajar.

Untuk diketahui, pesta lomban dan tradisi larungan kepala kerbau di Jepara diawali April Maret 2025. Yakni berziarah ke makam leluhur Jepara, makam Cik Lanang di Kelurahan Bulu dan Mbah Ronggo Kelurahan Ujungbatu.

Selanjutnya, malam harinya digelar wayangan semalam suntuk di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu. Puncak acara Lomban larungan kepala kerbau dilaksanakan 7 April 2025. Dimulai dari TPI Ujung Batu menuju Pantai Kartini Jepara.

Sementara itu, Sekda Jepara, Edy Sujatmiko menambahkan, pelaksanaan pesta lomban mengutamakan faktor keselamatan. Moment lomban dan Hari Jadi Jepara diiringi dengan bulan ramadan, dan menjadikan masyarakat Jepara sejahtera.

Sedangkan untuk arak-arakan kerbau yang akan disembelih, dan pesta kupat lepet di Pantai Kartini ditiadakan saat pesta Lomban tahun 2025..