Wujudkan Kudus Mulus, Tim Saber Jalan Tak Kenal Waktu Benahi Jalan Berlubang

Penambalan jalan berlubang ditargetkan H-7 lebaran tuntas
Sumber :
  • arif

KUDUS, VIVAJogja - Tim Saber Jalan terus bekerja melakukan penambalan jalan di Kota Kretek, usai tim dibentuk oleh Bupati Kudus, Samani Intakoris

Kali ini, Bupati Samani mengecek penambalan jalan di Jalan Sudimoro, Desa Gribig, Kecamatan Gebog. Penambalan jalan berlubang terus dikebut, agar aktivitas masyarakat Kudus lancar dan nyaman.

Menurut Sam’ani, penambalan jalan berlubang terus digencarkan dan targetnya H-7 lebaran semua jalan berlubang sudah tertambal.

“Jalan berlubang di Kudus ini mulai berkurang. Penambalan terus kami kebut. Targetnya H-7 sebelum Lebaran diusahakan selesai,” ujar Sam’ani.

Bupati Samani mengecek penambalan jalan di Kudus.

Photo :
  • arif

 

Tak hanya itu, Sam’ani juga meminta kepada warga jika melihat kondisi jalan berlubang di Kudus, segera melaporkannya ke layanan Wadul K1 dan K2.

“Silakan adukan ke Wadul K1 dan K2. InsyaAllah langsung kita respon dan kita tindaklanjuti,” pinta Samani .

Samani mengaku bahwa kurang lebih sepekan program Wadul K1 dan K2 diluncurkan, ternyata sudah banyak aduan dari masyarakat yang masuk. Dari laporan sebanyak itu, 50 persennya sudah tertangani.

“Sementara yang sisanya penangannya masih konsolidasi,” bebernya.

Di sisi lain, pelaksana proyek penambalan jalan, Bambang Subagyo menambahkan, penambalan jalan berlubang dilakukan dengan proses pengaspalan. Saat ini ada dua tim yang bekerja untuk penambalan jalan berlubang di Kudus.

“Masing-masing tim terdiri dari 10 pekerja. Satu tim di Jalan Sudimoro Desa Gribig, Kecamatan Gebog. Sedangkan satu tim lagi melakukan penambalan di Jalan R Agil Kusumadya,” imbuhnya.

Untuk diketahui, program Wadul K1 dan K2 milik Bupati dan Wakil Bupati Kudus sudah sepekan berjalan dan menerima ratusan aduan dari masyarakat. Aduan paling banyak adalah terkait jalan rusak dan Lampu Penerangan Jalan Umum yang mati dan diklaim 50 persen aduan yang masuk sudah tertangani.

“50 persen aduan terkait jalan rusak dan LPJU mati sudah tertangani. Sisanya masih konsolidasi,” ujar Bupati Kudus Sam’ani Intakoris di sela-sela peninjauan pekerjaan penambalan jalan rusak di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, belum lama ini.

Plt Asisten Administrasi Umum Setda Kudus, Dwi Agung Hartono mengatakan, adanya program Wadul K1 dan K2 pelayanan terhadap masyarakat bisa lebih cepat dan efektif. Sekira sepekan program Wadul K1 dan K2 dilaunching sudah ada 607 aduan yang masuk.

“Aduan memang didominasi oleh LPJU banyak yang mati dan jalan rusak. Meskipun juga ada aduan-aduan lain, seperti layanan kesehatan, sampah, pembuatan sertifikat dan lainnya,” ujar Agung.

Atas imbauan Bupati Kudus dan Wakil Bupati Kudus, ungkapnya, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus merespon aduan warga dalam tempo satu kali 24 jam. Hal itu dalam rangka kecepatan pelayanan kepada masyarakat.

“Semua aduan yang masuk, 80 persen memang sudah ditindaklanjuti. Sementara yang 20 persen masih butuh koordinasi dengan pihak terkait,” bebernya. 

Biasanya yang butuh koordinasi itu, lanjut Agung, yang kewenangannya tidak di Pemkab Kudus. Bisa jadi, kewenangannya Pemerintah Pusat, Instansi Pemerintah Pusat, maupun kewenangan pemerintah provinsi.

“Namun, tetap ditindaklanjuti. Misal ada aduan LPJU kewenangan Pemprov Jateng  yang mati dan saat pengecekan ternyata hanya kerusakan ringan, tetap akan diperbaiki. Karena bagaimanapun, ini berkaitan dengan kepentingan masyarakat Kudus,” jelasnya.

Karena itu, Agung mempersilahkan semua masyarakat Kudus untuk memberikan aduan, saran, pendapat kepada Bupati dan Wakil Bupati Kudus melalui Wadul K1 dan K2 di nomor whatsap 0856 2025 111. Semua aduan dipastikan akan ditindaklanjuti.

“Dimohon aduan benar-benar nyata, bukan fiktif atau rekayasa. Sebab semua aduan pasti akan diverifikasi,” imbaunya.