Selalu Minta Saran ke Ulama dan Sesepuh, Sikap Agustin-Iswar Tuai Pujian MUI Jateng
- VIVA Jogja/ist
Semarang, VIVA Jogja – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, berharap pasangan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin (Jaguar) yang sedang berkontestasi dalam Pemilihan Walikota Semarang bisa menyelesaikan segmen-segmen yang sering dikeluhkan masyarakat.
Hal itu dikatakan oleh ulama sepuh Kota Semarang itu saat menerima kunjungan Agustina dan Iswar di kediamannya, kemarin.
“Jika beliau terpilih akan menyelesaikan segmen-segmen yang sering jadi keluhan masyarakat,” ujar ulama sepuh yang akrab disapa Mbah Darodji itu.
Mbah Darodji mengapresiasi pasangan Jaguar yang selalu meminta saran kepada ulama-ulama untuk mengetahui aspirasi masyarakat, khususnya untuk 5 tahun mendatang. Jadi beliau sudah sangat bagus ya meminta saran dari kami agar apa yang diinginkan masyarakat itu sesuai dengan program yang akan dijalankan,” jelasnya.
Mbah Darodji mengatakan bahwa masyarakat perlu meneladani sikap Agustina dan Iswar yang mau meneladani sesepuh dan tokoh agama. Hanya saja Mbah Darodji tidak memaksa masyarakat untuk memilih salah satu pasangan calon.
Bagi Mbah daroji, urusan memilih adalah hak mutlak masyarakat yang memiliki hak pilih. “Satu hal yang patut diteladani dari Bu Agustina dan Pak Iswar adalah mau meneladani sesepuh.
Namun untuk pilihan nanti silahkan masyarakat itu hak masing-masing,” tuturnya.
Mbah Darodji juga mengapresiasi kejujuran Agustina mengenai latar belakang keyakinan yang berbeda lalu berjanji akan menutupinya dengan program-program yang baik untuk umat Muslim kedepannya.
Namun BU Agustina itu sudah jujur kepada kami tentang kekurangan beliau, tapi beliau berjanji akan menutup kekurangan itu lebih daripada kekurangan itu,” jelasnya.
Mbah Darodji mengatakan bahwa umat Islam diajarkan untuk bertoleransi dan memilih pemimpin yang baik untuk kebaikan masa depan umat.
Di sisi lain, secara tradisi warga Kota Semarang, tidak pernah mempermasalahkan soal perbedaan latar belakang keyakinan.
"Jadi kita ini, umat Islam itu diajarkan agar bisa bertoleransi dan memilih pemimpin yang baik untuk kita. Warga di kota semarang jelas tidak mempermasalahkan pemimpin yang berlatar belakang berbeda,” ujarnya.
Mbah Darodji menuturkan pimpinan di level kepala daerah itu bertanggungjawab secara manajerial kepada masyarakat.
“Karena pemimpin itu kan bertanggungjawab secara manajerial kepada masyarakat, bukan latar belakangnya,” tuturnya.
Meski begitu, Mbah Darodji sekali lagi tidak akan memaksa masyarakat memilih salah satu calon.
Dia menyerahkan pilihan berdasarkan pertimbangan masing-masing pemilih. “Tapi untuk pilihan monggo hak masing-masing,” pungkasnya.