Debat Publik Pertama Pilwakot Tegal 2024: Satu Paslon Bikin Kesalahan Lucu
- Viva Jogja
TEGAL, Viva Jogja - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal menggelar debat publik pertama untuk Pilkada 2024, di mana para pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota beradu visi dan misi untuk memimpin Kota Tegal ke arah yang lebih baik.
Debat ini berlangsung di Hotel Bahari Inn pada Rabu, 22 Oktober 2024 malam, dengan tema yang memfokuskan pada upaya menyejahterakan masyarakat Kota Tegal.
Debat publik ini diikuti oleh tiga pasangan calon yang sudah lolos verifikasi, yakni paslon nomor urut 1 Edy Suripno-Akhmad Satori, nomor urut 2 Dedy Yon Supriyono-Tazkiyyatul Muthmainnah, dan nomor urut 3 Faruq Ibnul Haqi-Muhammad Ashim Adz Dzorif Fikri.
Mereka memanfaatkan panggung ini untuk memaparkan rencana strategis dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi Kota Tegal saat ini dan di masa mendatang.
Panelis Berkompeten Menguji Visi Para Paslon
Ketua KPU Kota Tegal, Karyudi Prayitno, menyampaikan bahwa pihaknya menghadirkan lima orang panelis dalam debat ini.
Panelis-panelis tersebut berasal dari berbagai latar belakang yang memiliki kapasitas dalam bidang masing-masing.
"Alhamdulillah, debat publik ini berlangsung lancar dan baik," ungkap Karyudi dengan penuh optimisme.
Lima panelis tersebut adalah Anggota Komisi Informasi Publik Provinsi Jawa Tengah Sutarto, Tim Pengembangan Kurikulum SMA Kemendikbudristek Puput Gunadi, Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang Dani Muhtada, Dosen Universitas Pancasakti (UPS) Tegal Irwan Hamzami, dan tokoh akademisi Muhammad Najib.
Kehadiran mereka memastikan bahwa topik-topik penting yang dibahas dalam debat ini tetap relevan dan mendalam.
Tema Utama: Mewujudkan Kota Tegal Maju, Berakhlak, dan Sejahtera
Debat publik ini mengusung tema besar, yaitu "Menyejahterakan Masyarakat Kota Tegal."
Dalam kerangka tema besar ini, terdapat subtema yang menjadi fokus pembahasan, yaitu "Bagaimana Mewujudkan Kota Tegal Maju, Berakhlak, dan Sejahtera serta Berkelanjutan."
Subtema ini mencakup berbagai aspek pembangunan, mulai dari pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, hingga supremasi hukum.
"Edukasi merupakan salah satu bidang yang paling kami soroti. Kami ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan mendorong generasi muda Tegal untuk berkompetisi di tingkat nasional bahkan internasional," ujar Edy Suripno, calon nomor urut 1, dalam salah satu segmen debat.
Di sisi lain, paslon nomor urut 2, Dedy Yon Supriyono, menekankan pentingnya kesehatan dan program jaminan sosial yang lebih luas.
Sementara itu, Faruq Ibnul Haqi, calon nomor urut 3, menggarisbawahi pentingnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan transparan.
Miskomunikasi yang Mengundang Senyum
Meski secara keseluruhan debat berlangsung lancar, ada sedikit insiden yang mengundang perhatian penonton.
Salah satu calon terlihat bingung saat diberi kesempatan untuk bertanya.
Seharusnya, ia mengajukan pertanyaan kepada calon A, namun justru mengajukannya kepada calon B.
"Tadi ada miskomunikasi sedikit, ketika paslon bertanya ke samping, tapi malah nanya ke sebelah. Saya berharap nanti ketika hal ini terjadi lagi, pembawa acara harus segera meluruskan, jangan membiarkan itu," kata Karyudi sambil tersenyum.
Kejadian kecil ini justru membuat suasana lebih cair dan menyegarkan suasana serius debat.
Evaluasi dan Harapan KPU Kota Tegal
Meski debat ini berjalan sukses, KPU Kota Tegal tetap melakukan evaluasi. "Kami akan mengevaluasi teknis pelaksanaan agar lebih sempurna di debat-debat selanjutnya," tegas Karyudi.
Dia berharap bahwa pada debat selanjutnya, komunikasi antar pasangan calon dan moderator bisa lebih terstruktur.
Publik menantikan debat-debat berikutnya yang rencananya akan digelar dalam beberapa pekan ke depan.
Debat ini akan semakin memperjelas arah kebijakan yang ditawarkan masing-masing calon, dan diharapkan masyarakat Kota Tegal dapat menggunakan momen ini untuk mengenal lebih jauh calon-calon pemimpin mereka.
Siapakah Pemimpin Masa Depan Kota Tegal?
Debat publik pertama ini menjadi ajang penting untuk mengukur sejauh mana visi dan misi para pasangan calon sejalan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Kota Tegal.
Dengan tema yang menekankan kesejahteraan masyarakat, serta subtema tentang bagaimana mewujudkan kota yang maju, berakhlak, dan berkelanjutan, para calon telah berusaha memberikan gambaran komprehensif mengenai kebijakan yang akan mereka tempuh jika terpilih.
Namun, pada akhirnya, masyarakat Kota Tegal-lah yang akan menentukan siapa yang pantas memimpin kota ini.
Melalui proses demokrasi yang terbuka dan transparan, harapan besar tertuju pada siapapun yang terpilih agar mampu membawa Kota Tegal ke arah yang lebih baik.