Vredeburg Fair 2024 Hadirkan Tombak dan Tongkat Pangeran Diponegoro Saat Perang Jawa
- IST
Tongkat Kanjeng Kiai Cokro dan Tombak Kanjeng Kiai Rondhan bukan sekadar artefak, tetapi merupakan simbol perlawanan dan spiritualitas Pangeran Diponegoro.
Tongkat Kanjeng Kiai Cokro, yang memiliki panjang 1,4 meter, merupakan pusaka dengan sejarah yang panjang, mulai dari Kesultanan Demak pada abad ke-16 hingga akhirnya diwariskan kepada Pangeran Diponegoro pada tahun 1815.
Di bagian ujung atas tongkat ini, terdapat simbol cakra yang melambangkan kekuatan dan keteguhan jiwa dalam menghadapi ketidakadilan.
Sementara itu, Tombak Kanjeng Kiai Rondhan adalah pusaka yang sering menemani Pangeran Diponegoro dalam berbagai pertempuran selama Perang Jawa.
Pusaka ini juga memiliki sejarah dramatis, termasuk peristiwa hilangnya tombak tersebut dalam penyergapan di Pegunungan Gowong pada tahun 1829.
Hingga kini, tombak tersebut tetap menjadi lambang keberanian dan ketangguhan Diponegoro dalam perjuangannya melawan penjajah.