Kalah Pilkada Karanganyar 2024, Partai Golkar Digoyang Isu Musdalub, Ini Reaksi Kader
- VIVA Jogja
KARANGANYAR, VIVA Jogja - Berkembangnya rumor desakan untuk menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Karanganyar belakangan santer terdengar.
Hal tersebut dipicu oleh penurunan perolehan kursi Legislatif saat Pileg yang digelar Februari 2024 lalu. Terakhir calon bupati dan wakil bupati yang diusung kalah dalam Pilkada Karanganyar.
Menanggapi rumor tersebut, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Aan Shopuanudin dengan tegas menolak digelarnya Musdalub. Menurutnya hal tersebut masih sebatas isu.
Aan secara pribadi maupun sebagai kader Golkar yang berpedoman terhadap filosofi Karya dan Kekaryaan, tetap berkomitmen mendukung mekanisme partai dijalankan secara benar.
Menurut Aan, dirinya secara pribadi dan sebagai kader golkar, dengan filosofi kekaryaan tetap mendukung bagaimana menjalankan mekanisme partai secara benar. Karena tidak bisa sembarangan menggelar Musdalub.
"Artinya Musda ini, dijalankan, sesuai dengan SK yang berlaku, dengan peraturan organisasi yang ada. Jadi saya tetap mendukung kepengurusan ini, sampai di akhir masa jabatan sebagai pengurus DPD partai Golkar Karanganyar," paparnya kepada sejumlah wartawan, Rabu (18/12).
Aan juga menegaskan dirinya tetap kader Golkar meski dalam Pillada lalu berbeda pilihan dalam mendukung calon yang maju dalam Pilkada Karanganyar.
Saat itu dengan tegas Aan sampaikan jika dirinya menggunakan hak politik pribadinya untuk mendukung paslon lain.
Karena ini berbicara masalah Golkar dan dirinya tetap anggota partai berlambang pohon beringin, maka tidak sepakat dengan isu adanya Musdalub. Lebih baik biarkan masa kepengurusannya selesai, baru nanti dilakukan Muscab.
"Jika digelar (Musdalub) dikhawatirkan bisa menimbulkan efek didalam organisasi. Dimana bila Musdalub digelar bisa ada perpecahan, terjadi konflik internal, konflik kepentinganlah," tegasnya.
Aan menambahkan memungkinkan saja (Musdalub) bisa digelar. Namun alangkah baiknya jika melaksanakan seluruh rangkaian sesuai dengan tata aturan yang ada.
"Untuk Musda (mungkin) akan digelar awal 2025," ujarnya.
Senada dengan Aan, Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Karanganyar Bidang MPO (Media Penggalangan Opini) Yannuwar Faishal, mengatakan dirinya juga berharap Musdalub tidak digelar.
"Saya sependapat biarkan kepengurusan ini selesai dulu. Jangan ada Musdalub, bila digelar, publik tentu bisa menilai terjadi perpecahan di Golkar. Dan kepercayaan publik pada Partai Golkar akan menurun," ujarnya.
Hal penting yang harus dilakukan saat ini adalah merekonsiliasi semua, bagaimana Golkar Karanganyar bangkit dan menjadi besar lagi. Tentunya bersama dengan pengurus yang ada sekarang.
"Rekonsiliasi ini harus segera dilakukan karena semuannya untuk kepentingan Partai Golkar. Itu yang penting dan jauh lebih utama," pungkasnya