Media Asing Ramai Persoalkan Pemecatan STY, Media Korea: Kenapa Seperti itu Wahai PSSI?
- VIVA Jogja/instagram STY
VIVA Jogja - Pemecatan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong resmi disampaikan Ketum PSSI, Erick Thohir dalam jumpa pers di Jakarta, pada Senin, 6 Desember 2024.
Erick Thohir mengklaim alasan pemecatan STY itu berdasarkan hasil adalah bagian dari evaluasi PSSI. "Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain," terangnya.
Ketum PSSI itu menyebut pihaknya ingin memiliki pelatih dengan komunikasi yang baik dan implementasi program yang lebih baik untuk Garuda. "Kita ingin juga (pelatih dengan) komunikasi yang lebih baik, dan implementasi program yang lebih baik untuk Timnas Indonesia," tegas Erick Thohir.
"Pak Sumardji sudah bertemu coach Shin Tae-yong tadi pagi dan coach Shin sudah menerima surat menyuratnya. Nanti ada proses berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir," tandasnya.
Berkaca dari hal itu, sederet media internasional pun tampak riuh membicarakan kabar mengenai pemecatan STY oleh PSSI yang terkesan mendadak. Media internasional asal ASEAN hingga di Eropa sama-sama menyayangkan kepergian STY di tengah kompetisi yang masih dihadapi Timnas Indonesia pada ajang Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026.
Lantas, hal-hal apa saja yang disoroti media internasional itu tentang kabar pemecatan STY? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Media Korsel: Menang Lawan Arab Saudi Belum Cukup Wahai PSSI?
Media kenamaan di Korea Selatan, Chosun, tampak memberikan dukungannya kepada STY yang juga lahir dari negara ginseng tersebut.
Chosun mempertanyakan alasan federasi sepak bola di Indonesia itu memecat STY yang berhasil membawa Timnas Indonesia bersaing dengan negara-negara langganan Piala Dunia dari Benua Asia, seperti Jepang, Australia, hingga Arab Saudi.
"Kebiasaan buruk federasi sepak bola di Indonesia yang kini memecat pelatih asal Korsel, Shin Tae-yong. Kenapa seperti itu wahai PSSI?" tulis Chosun dalam artikel yang tayang pada Senin, 6 Januari 2025.
Media asal Korsel itu juga menyoroti kemenangan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di GBK pada November 2024 lalu belum cukup bagi tuntutan PSSI terhadap STY. "Meskipun Shin Tae-yong mendapatkan kepercayaan dari suporter dan membawa Indonesia menang atas Arab Saudi untuk kali pertama, dia tetap dipecat PSSI," begitu sorotan dari Chosun terhadap PSSI.
Media Malaysia: Puluhan Juta Pecinta Sepak Bola di ASEAN Idamkan Piala Dunia
Media asal Malaysia, The Star juga menyoroti pemecatan STY dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia. The Star menuturkan Erick Thohir selaku Ketum PSSI membutuhkan pelatih yang lebih kuat untuk menghadapi Piala Dunia 2026.
Di sisi lain, media asal Malaysia itu mengungkap kilas balik perjuangan Timnas Indonesia yang pernah menjajaki kompetisi Piala Dunia pada tahun 1938 silam. Terkait kabar kepergian STY dari skuad Garuda, membuat The Star berseloroh tentang puluhan juta orang di ASEAN yang merupakan penggemar berat sepak bola mengindamkan Piala Dunia.
The Star menyoroti PSSI justru mendepak Shin Tae-yong pergi dari Timnas Indonesia setelah sebelumnya berjuang hingga babak Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Puluhan juta orang di ASEAN ini adalah penggemar berat sepak bola, tapi satu-satunya penampilan Indonesia di Piala Dunia terjadi pada masa penjajahan Belanda tahun 1938," sebut The Star dalam artikel yang tayang pada Senin, 6 Januari 2025.
Media Perancis: Harapan Garuda ke Piala Dunia 2026
Masih Ada Media terkenal di Perancis, France24 menyebut keputusan pemecatan PSSI ke STY adalah upaya untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
"Harapan mereka untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih hidup," begitu pernyataan France24 dalam artikel yang tayang pada Senin, 6 Januari 2025.
France24 juga menyoroti upaya PSSI yang telah menaturalisasi belasan pemain kelahiran Belanda, namun Garuda tetap kalah melawan China dan dihancurkan Jepang, pada November 2024 lalu.
"Indonesia yang telah menaturalisasi belasan pemain kelahiran Belanda kalah 2-1 di China dan kemudian dihancurkan 4-0 oleh Jepang pada November 2024 dalam kualifikasi Piala Dunia di Amerika 2026," terangnya.
Kemudian, media asal Eropa itu juga menyebut laga yang dilakoni Timnas Indonesia vs Australia menjadi titik penting untuk menentukan nasib di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Laga kualifikasi Piala Dunia Indonesia berikutnya adalah titik penting kala berjumpa Australia di Maret 2025," beber France24. "Australia berada di posisi kedua grup tetapi hanya unggul satu poin (dengan Indonesia)," tandasnya.*