Huawei Final National ICT Competition Indonesia Berakhir

Pemenang Huawei National ICT Competition 2024 - 2025
Sumber :
  • istimewa

Jogja, VIVA JogjaHuawei National Information and Communication Technology (ICT) Competition 2024 - 2025 yang digelar penyedia infrastruktur TIK dan perangkat pintar global Huawei, telah berakhir dan ditandai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang.

Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 900 mahasiswa dari 30 universitas terkemuka di Indonesia dan pada Kategori Practice Competition dimenangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada bidang Network Track, Cloud Track, dan Innovation Track. Sedang Institut Teknologi Del pada Computing Track.

Peringkat berikutnya, atau juara kedua diperoleh TELKOM University (Network Track), Institut Teknologi Nasional Bandung (Cloud Track), Universitas Indonesia (Computing Track) dan Institut Teknologi Del (Innovation Track).

Sedang juara ketiga diraih  Politeknik Negeri Padang (Network Track), Telkom University (Cloud Track), ITB (Computing Track) dan Telkom University (Innovation Track)

Penghargaan Excellent Huawei ICT Academy diterima UIN Syarif Hidayatullah (Best Performance ICT Academy),  APTIKOM (Menyelenggarakan Pelatihan 1000 Dosen dan Guru),   Institut Digital Ekonomi LPKIA (Kolaborasi dengan 29 SMK di wilayah Jawa Barat).

Sedang  penghargaan Dosen Terbaik diterima Slamet Wiyono (Politeknik Harapan Bersama), Dhani Syahputra Bukit (Universitas Sumatera Utara) dan penghargaan “Women in Tech” diberikan kepada Ibni Inggrianti (ITB).

Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Prof Togar Simatupang, mengapresiasi komitmen berkelanjutan Huawei dalam mendukung Kemdiktisaintek untuk menciptakan talenta digital Indonesia Emas, khususnya melalui Program Magang dan Studi Mandiri Bersertifikat (MSIB).

“Kompetisi ini memberikan sarana latihan yang sangat baik bagi mahasiswa dan dosen untuk menempa visi, merumuskan solusi bagi berbagai masalah di masyarakat, memahami berbagai kendala dalam proses industri, dan memahami konsep-konsep baru, serta membangun sikap yang sesuai untuk lebih adaptif terhadap perubahan,” ucapnya.

Prof Togar berharap Huawei dapat terus melanjutkan kompetisi ini untuk melatih mahasiswa muda dalam membangun kolaborasi dan mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi bersama sehingga mahasiswa dan dosen dapat lebih memahami tren TIK dan tantangannya.

Sementara itu, Yang Huang, Chief of Strategy Officer, Huawei Indonesia, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan ekosistem dalam pengembangan talenta digital. National ICT Competition edisi keenam tahun ini, jelasnya, merupakan bukti komitmen berkelanjutan Huawei untuk mendukung pengembangan talenta digital yang menjadi salah satu prioritas di bawah visi Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

“Hingga saat ini, Huawei telah berkolaborasi dengan lebih dari 113 mitra pendidikan dan Huawei ICT Academy. Ke depannya, Huawei akan terus berkolaborasi dengan para mahasiswa dan pengajar dari berbagai universitas untuk berbagi teknologi TIK terbaru dan terobosan inovasi,” kata Yang Huang.

Dengan  tema “Connection, Glory, Future; I.C. The Future” , National ICT Competition 2024 – 2025 merupakan kompetisi tahunan yang diadakan oleh Huawei untuk berinteraksi lebih dalam dengan mahasiswa/i dan dosen, sebagai bagian dari kontribusi dalam membantu mengatasi kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri.

Para pemenang dari putaran nasional--yang terdiri dari empat tim di bidang Cloud Track, Network Track, Computing Track dan Innovation Track--akan berkompetisi di putaran regional Asia Pasifik pada bulan Februari 2025 di Malaysia. Pemenang kompetisi di tingkat AP, akan berkompetisi lebih lanjut di final global Huawei ICT Competition.

Diketahui, National ICT Competition telah diakui oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Pendidikan Nasional, karena program ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan Nasional, dimana salah satu misi dari MBKM adalah untuk mendapatkan pembelajaran melalui industri.

Para pemenang kompetisi ini akan mendapatkan keuntungan dari Puspresnas, salah satunya kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan Nasional.

Menyusul penandatanganan kerja sama dengan pemerintah Indonesia pada tahun 2020, Huawei telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan ekosistem untuk melatih talenta digital Indonesia melalui program 100K Digital Talent.

Hingga Desember 2024, program ini telah melatih lebih dari 130 ribu talenta digital. Huawei Indonesia terus mengembangkan talenta digital melalui platform Huawei ASEAN Academy, yang terdiri dari institut bisnis, institut teknik, dan institut teknologi (TIK). *