Perokok Berat dan Anak-anak Masuk Golongan Rentan Terpapar Virus HMPV
- VIVA Jogja/freepik
VIVA Jogja - Perokok berat masuk dalam kelompok berisiko tinggi terinfeksi virus Human Metapneumovirus (HMPV).
Hal ini diungkapkan oleh Prof. DR. Dr. Erlina Burhan, SpP(K), Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sekaligus Ketua Satgas Covid PB IDI.
Menurut Prof. Erlina, kebiasaan merokok dapat menurunkan imunitas tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi HMPV. Ia menegaskan pentingnya langkah proaktif untuk mengurangi atau bahkan berhenti merokok.
"Virus HMPV sebenarnya bukan virus baru karena keberadaannya telah lama diketahui. Namun, kebiasaan merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Akibatnya, perokok menjadi lebih rentan terhadap infeksi," ungkap Prof. Erlina baru-baru ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rokok memiliki dampak buruk yang signifikan pada sistem pernapasan. "Perokok secara teori memiliki sistem respirasi yang lebih lemah karena paparan rutin terhadap zat beracun dalam rokok,” jelasnya dalam briefing virtual pada Kamis 9 Januari 2025 lalu.
“Paparan ini melumpuhkan fungsi bulu-bulu getar di saluran pernapasan, yang sebenarnya berperan penting dalam melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit," tambah Prof. Rina menjelaskan.
Prof. Erlina juga menyebutkan bahwa perokok berat seharusnya lebih waspada, karena kondisi sistem pernapasan mereka yang sudah melemah.
"Bulu-bulu getar di saluran pernapasan yang rusak menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus seperti HMPV," tambahnya.
Kelompok Lain yang Rentan Terinfeksi HMPV Selain perokok, ada beberapa kelompok lain yang juga memiliki risiko tinggi terinfeksi HMPV. Di antaranya adalah: Anak-anak, terutama balita.
Penderita penyakit kronis, seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan diabetes. Individu dengan sistem imun lemah, seperti penderita HIV, pasien yang menjalani kemoterapi, atau mereka dengan gangguan imunitas lainnya.
Prof. Erlina mengimbau pemerintah dan media untuk berperan aktif dalam menyampaikan edukasi tentang bahaya merokok.
"Sosialisasi yang masif dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya terkait risiko kesehatan perokok dalam menghadapi ancaman virus seperti HMPV," tuturnya.
Ia menutup penjelasannya dengan imbauan keras kepada masyarakat, "Perokok termasuk kelompok yang rentan. Jadi, tolong bantu kami untuk mengedukasi masyarakat agar tidak merokok."
Dengan ancaman HMPV yang nyata, langkah preventif seperti berhenti merokok, menjaga gaya hidup sehat, dan memperkuat imunitas tubuh menjadi kunci penting untuk melindungi diri dari risiko infeksi.