Nekat Gunakan Gas Subsidi, Pemkab Sleman Peringatkan Hotel Restoran dan Usaha Laundri

Pemkab Sleman ajukan alokasi fakultatif gas elpiji 3 kg tahun 2025
Sumber :
  • hms

 

SLEMAN, VIVAJogja–  Larangan keras penggunaan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi bagi pelaku usaha non-mikro berdasarkan surat edaran Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas), direspon cepat oleh Pemkab Sleman

Langkah taktis yang dilakukan dengan menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah tempat. Yakni hotel, restoran, binatu, usaha batik, peternakan, pertanian, usaha tani tembakau dan usaha las.

“Sidak kali ini menyasar restoran besar dan laundry yang ada di Jalan Godean dan Jalan Kabupaten yang terindikasi menggunakan gas elpiji 3 kg,” ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sleman, Haris Martapa

Haris menyebut, sidak tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Dirjen Migas Nomor B-2461/MG.05/DJM/2022. Tujuannya menindak restoran dan binatu yang ditemukan masih menggunakan gas elpiji 3 kg akan ditukar dengan gas elpiji 5,5 kg.

Dari hasil sidak tersebut, kata Haris,  sebanyak 12 restoran dan 2 binatu ditemukan 58 tabung gas elpiji 3 kg. Kemudian ditukar dengan 29 tabung gas elpiji 5,5 kg.

Sidak yang dilakukan Pemkab Sleman, kali ini melibatkan tim gabungan dari beberapa unsur terkait. Diantaranya PT Pertamina Patra Niaga Yogyakarta, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Yogyakarta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Tim Kerja Sumber Daya Alam Kabupaten Sleman. 

Monitoring ketersediaan gas elpiji 3 kg di sejumlah restoran dan laundry (binatu) di Kabupaten Sleman, menyasar sepanjang Jalan Godean dan Jalan Kabupaten, Sleman di awal bulan Ramadan tahun 2025.

“Surat edaran Direjen Migas mengatur bahwa hotel, restoran, binatu, usaha batik, peternakan, pertanian, usaha tani tembakau, dan usaha las dilarang menggunakan gas elpiji 3 kg,” terang Haris.

Dalam kesempatan yang sama, Pemkab Sleman memastikan stok gas elpiji 3 kg di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT. Murni Makmur Sejahtera Ambarketawang dalam kondisi aman menjelang Ramadan. 

Pantauan itu untuk memastikan sudah tidak ada lagi antrian untuk pemenuhan pasokan di pangkalan dan agen di wilayah Kabupaten Sleman.

 “Pantauan ke SPBE ini untuk melihat kondisi lapangan bahwa pemenuhan gas di pangkalan dan agen sudah terpenuhi. Dan memastikan bahwa stok gas elpiji 3 kg aman sampai akhir puasa,” ucap Haris.

Haris mengakuii, sebelumnya terjadi kelangkaan stok gas elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Sleman beberapa hari lalu. Kelangkaan  di Sleman dipengaruhi beberapa hal. 

“Diantaranya faktor cuaca yang menyebabkan terkendalanya kapal tanker pengangkut elpiji tidak bisa merapat ke dermaga,” imbuh Haris.

Namun kondisi itu sudah berangsur membaik, sejak kapal tanker pengangkut gas milik Pertamina saat ini sudah bisa merapat ke dermaga.

“Berdasarkan pantauan kemarin setelah kapal tanker berhasil merapat, suplai gas elpiji 3 kg di SPBE, pangkalan, dan agen mulai tercukupi,” tukas Haris.

Tidak hanya itu, Haris mengaku telah mengirimkan permintaan penambahan alokasi gas elpiji 3 kg untuk Kabupaten Sleman. 

Pemkab Sleman meminta alokasi fakultatif gas elpiji 3 kg tahun 2025 sebesar 15.891.667 tabung ke Pertamina.  Alokasi tmbahan gas subsidi ini meningkat 14% dari tahun 2024 sebesar 13.961.333 tabung.