Dusun Kemuning Gunungkidul Olah Sampah untuk Menghidupi Posyandu
- Instagram Kemuning
Jogja – Berawal dari kesulitan untuk membuang sampah, warga di Dusun Kemuning, Kalurahan Bunder, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunungkidul kemudian melahirkan Bank Sampah.
Dari Bank Sampah ini pundi-pundi uang yang dihasilkan dipakai untuk menghidupi Posyandu di Dusun Kemuning.
Koordinator Pemuda Penggerak Kampung Berseri Astra (KBA) Galuh Rakasiwi menceritakan kondisi Dusun Kemuning yang berbatasan langsung dengan Hutan Wanagama ini berada tiga kilometer dari jalan utama. Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan untuk mengolah sampah anorganik.
Saat itu pilihannya hanyalah menimbun sampah. Selain itu opsi lainnya adalah membakar sampah anorganik itu. Kondisi ini membuat Astra yang melakukan pendampingan di Dusun Kemuning kemudian melahirkan Bank Sampah.
"Dulu tidak mungkin sampah di sini dibawa ke pinggir jalan utama. Jalannya di sini masih corblok. Sehingga dulu opsinya sampah ini kalau tidak ditimbun ya dibakar," ujar Galuh.
"Saat itu ada pendampingan dari Astra. Mereka datang mendampingi kami dan membuat Bank Sampah. Slogannya 'Sampahku, Amalku'," kata Galuh.
Galuh menerangkan Bank Sampah ini kemudian dinamai Bank Sampah Maju Sejahtera Kemuning. Galih membeberkan dalam proses Bank Sampah ini setiap 15 hari sekali, ada kader yang berkeliling untuk mengambil sampah dari warga.
Sampah-sampah ini kemudian dipilah. Sampah-sampah anorganik ini kemudian ada yang dijual ke pengepul dan adapula yang diolah menjadi produk kerajinan.
"Warga diminta mengumpulkan sampah. 15 hari sekali ada kader yang keliling mengambil sampah. Terus dibawa ke Balai Dusun untuk dipilah," tutur Galuh.
"Nanti ada yang dijual ke pengepul. Ada juga yang diolah menjadi produk kerajinan. Nanti produk dijual ke wisatawan yang berkunjung ke Telaga Kemuning," ujar Galuh.
Galuh menambahkan nanti dari hasil penjualan sampah baik yang dijual ke pengepul maupun diubah jadi produk kerajinan hasilnya akan dikumpulkan. Hasil penjualan ini diserahkan ke Posyandu seluruhnya.
"Uang penjualan full untuk Posyandu. Dipakai untuk tambahan membeli makanan tambahan untuk anak-anak dan lansia," ungkap Galuh.
Berkat keteguhan warga dan kolaborasi dengan Astra, Posyandu di Dusun Kemuning yang dulunya berkategori Pratama atau tingkat paling rendah naik tingkat ke level Mandiri. Level Mandiri ini merupakan tingkatan tertinggi dari level Posyandu.
Salah satu poin naiknya status dari Pratama ke Mandiri ini karena Posyandu Dusun Kemuning saat ini sudah bisa memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi lansia dan anak-anak secara mandiri.