Mengenal Ordo SCJ, Ordo-nya Romo Koko Youtuber, yang Rayakan 100 Tahun di Indonesia

Imam baru SCJ saat ditahbiskan
Sumber :
  • VIVA Jogja/dehonian.or.id

VIVA Jogja - Ingat Romo Koko, pastor Katolik yang punya banyak pengikut di Youtuber?

Romo berbadan tambun yang dikenal dengan konten Q&A (tanya-jawab) ringan namun mencerahkan seputar pergumulan iman dan kehidupan rohani itu, berasal dari ordo atau tarekat SCJ, yang pada 24 September lalu genap 100 tahun menjalankan misi di Indonesia.

Romo Koko yang bernama asli Albertus Joni itu dikenal memiliki ribuan pengikut di akun Youtube dan Tik Tok miliknya.

Konten-kontennya di youtube dan Tik Tok meskipun bertema berat tapi disampaikan secara ringan dan penuh jenaka.

 

Romo Koko SCJ

Photo :
  • VIVA Jateng/tangkapan layar youtube

 

Sering pula disampaikan dengan tertawa terbahak-bahak. "Hi...hi..hi..hi," tawaan khas Romo Koko, kerap menjadi ending dalam setiap menjawab pertanyaan penontonnya.

 

 

Romo kelahiran Jambi, 16 November 1985 itu, ditahbiskan sebagai Imam Hati Kudus Yesus pada 19 Agustus 2014.

Selain menjadi imam dan youtuber, dia juga pernah menjabat Kepala SMA Yos Sudarso, Metro, Lampung yang berada dibawah Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon.

Perkenalan pada sosok Romo Koko menjadi pintu masuk kita mengenali apa sih Ordo SCJ itu? Yuk kita kenali lebih dekat.

Sebelum mengupas Ordo SCJ, kita kenali dulu apa itu Ordo atau Tarekat. Ordo atau Tarekat adalah satu kongregrasi dalam Gereja Katolik Roma di mana para anggotanya hanya terdiri dari rohaniwan dan rohaniwati, baik imam, maupun biarawan dan biarawati.

Sekarang, apa itu Ordo SCJ? SCJ merupakan singkatan dari bahasa Prancis Prêtres du Sacré-Cœur de Jésus, yang artinya Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus.

SCJ adalah ordo keagamaan katolik yang didirikan oleh Pater Leon Dehon di Saint-Quentin, Aisne dan menerima decretum laudis dari Tahta Suci pada tanggal 25 Februari 1888. Para imam SCJ ini juga sering disebut sebagai Dehonian.

 

Pater Yohanes Leon Dehon, pendiri Ordo SCJ

Photo :
  • VIVA Jogja/SCJ

 

Mengupas Kongregasi SCJ Indonesia tidak bisa dilepaskan dari Gereja Sumatera bagian Selatan. Dari wilayah inilah, Kongregasi SCJ Indonesia memulai karya pelayanannya di Tanah Air.

Dikutip dari dehonian.or.id, pada awalnya Sumatera Selatan adalah wilayah Gerejani yang meliputi propinsi Jambi, Palembang, Bengkulu dan Lampung. Luas daerahnya kira-kira 187.977 km persegi.

Penduduk asli tersebar dalam banyak suku, antara lain Ogan, Komering, Kubu, penduduk asli Lampung dan Palembang. Pada awal abad ini peradaban mereka masih sederhana, dan sebagian hidup sebagai pengembara (nomaden).

 

Gereja Tua Tanjung Sakti, saksi sejarah karya SCJ di Indonesia

Photo :
  • VIVA Jogja/dehonian.or.id

 

Penduduk yang lain adalah orang Melayu. Di samping itu banyak terdapat transmigran dari Jawa. Sebelum perang dunia II, mereka tertarik oleh perkebunan-perkebunan dan perusahaan minyak.

Masih ada penduduk lain yaitu orang-orang Tionghoa yang sejak semula biasanya menjadi pedagang. Sumatera menjadi daerah misi Jesuit (SJ) sampai tahun 1911.

Sampai tahun 1923 Sumatera Selatan merupakan bagian Perfektur Apostolik di bawah Ordo Saudara Dina Kapusin (OFM Cap).

Mulai tahun 1923, Sumatera Selatan merupakan daerah kegerejaan tersendiri, yang dipercayakan kepada Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ).

Mereka mendapat mandat dari Takhta Suci Vatikan untuk hadir dan melayani di Tanjung Sakti, Prefektur Apostolik Bengkulu meliputi Sumatera Bagian Selatan pada 27 Desember 1923.

Para misionaris pertama, yaitu Pastor H. Johannes van Oort SCJ, Pastor Karolus van Stekelenburg SCJ dan Br. Felix van Langenberg SCJ tiba dan mulai berkarya di Tanjung Sakti pada 24 September 1924.

Bertepatan dengan peringatan satu abad Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus di Indonesia, ordo ini dianugerahi empat imam dan satu diakon baru.

Kelima klerus anyar SCJ tersebut mendapatkan rahmat tahbisan dari tangan Uskup Agung Palembang, Yohanes Harun Yuwono, pada puncak pesta syukur 100 tahun SCJ yang dirayakan pada Rabu, (18/9/2024), di Paroki St. Fransiskus de Sales, Palembang.

Para imam baru yang ditahbiskan dalam momen bahagia itu ialah Romo Yohanes Ferry Ariyanto, SCJ, Romo Fransiskus Edi Setiawan SCJ, Romo Paulus Yose Pratama, SCJ, dan Romo Yuvens Kristia Efrata SCJ. Sedangkan diakon yang ikut ditahbiskan adalah Diakon Cornelius Haruli Widyanraswata SCJ.

Nah, itu dia informasi tentang Ordo SJC atau Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus. Semoga menambah wawasan kamu mengenai salah satu ordo atau tarekat dalam Gereja Katolik.