Licinnya Pelumas Pertamina, Dari Jampea Ke Tavullia…Dari Mandalika Hingga Lintas Benua…

Marco dan Fabio, Tim Pertamina Enduro VR46
Sumber :
  • VIVA Jogja/pertamina.com

Untuk kapasitas produksi LBO (Lube Base Oil) grup I dari Kilang Cilacap LOB Plant sebesar 120 Juta liter per tahun dan VM Plant 9 Juta liter per tahun. Sedangkan dari Unit Produksi di Thailand, kapasitas produksinya mencapai 60 juta liter per tahun.

Market Leader dan Global Champion

Dengan kapasitas produksi yang demikian besar itu, Pertamina Lubricants terus mempertahankan posisinya sebagai market leader pelumas di pasar domestik maupun internasional, dengan memproduksi pelumas yang sesuai dengan berbagai kondisi mesin serta mengikuti perkembangan tren teknologi otomotif dan industri.

Selain LOBP, kapasitas produksi untuk Grease Plant di PUJ mencapai 8.000 metrik ton per tahun, memenuhi kebutuhan grease (gemuk) untuk berbagai aplikasi industri dan otomotif. Sementara untuk Viscosity Modifier Plant, PUJ memproduksi aditif yang digunakan untuk meningkatkan performa pelumas, dengan kapasitas produksi 14 juta liter per tahun.

 

Perwira Pertamina Lubricants mengecek alat-alat produksi di PUJ

Photo :
  • VIVA Jogja/pertamina lubricants

 

“Dalam hal penerapan teknologi pembuatan pelumas, kami menerapkan teknologi produksi yang canggih serta memiliki peran krusial dalam meningkatkan akurasi product blending,” imbuh Dody.

Teknologi yang diterapkan di PUJ, jelasnya, seperti In-Line Blending (ILB) yang merupakan teknologi paling advance saat ini dalam proses blending. Dimana blending terjadi di dalam pipa dan berjalan secara kontinyu, memungkinkan produksi pelumas dengan berbagai spesifikasi dalam skala besar.

Disamping itu, PUJ juga menerapkan Simultaneous Metered Blending (SMB) yang digunakan untuk memproduksi produk khusus yang memiliki low metal content, dengan kapasitas produksi menengah yang dikontrol secara otomatis.

“Kami juga menerapkan Pigging System, Automatic Piggable Manifold hingga Automatic Batch Blender yang merupakan mesin blensing dengan sistem batch yang fully automated serta memiliki kapasitas blending 30 ton per batch, digunakan untuk memproduksi berbagai jenis pelumas yang permintaannya kecil,” paparnya.

Manager Corporate Communication & Investor Relations PT Pertamina Lubricants, Intania Prionggo kepada VIVA Jogja, Senin (30/9), mengatakan, seluruh produk pelumas Pertamina tak hanya memenuhi standar dalam negeri, namun juga standar internasional.

Beberapa diantaranya seperti standar American Petroleum Institute (API), standar API-SN untuk Passenger Car Motor Oil, standar API-CJ untuk Commercial Diesel Oil, hingga pengakuan dari berbagai Original Equipment Manufacturers (OEM) seperti Toyota, Daihatsu, dan Mercedes Benz.

Selain pasar dalam negeri, kata Intania, pihaknya juga mengembangkan pasar luar negeri sebagai tujuan utama untuk menjadi global champion industri pelumas. Upaya branding pun dilakukan dengan menjadi sponsorship MotoGP sejak 2024 hingga 2026.