Mahakarya Batik Humanity in Harmony demi Anak Penyintas Kanker

Batik sepanjang 50 meter karya pejuang kanker.
Sumber :
  • jogja.viva.co.id/ Fuska SE

JogjaVIVA Jogja -  Bersamaan dengan peringatan Hari Batik Nasional, Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) bekerjasama  Lions International Distrik B2-307, melaunching, hasil karya kolaborasi 65 anak pejuang kanker yang berasal dari Solo, Yogyakarta dan Jakarta, bersama keluarga Maestro Batik Indonesia S Iwan Setiawan.

Karya batik di kain sepanjang 50 meter resmi dilaunching, Rabu (2/10/2024)  di area Plaza Monumen Serangan Umum 1 Maret Kota Yogyakarta

Mahakarya Batik Humanity in Harmony' dengan 20 tema tersebut, diantaranya itu sudah terjual kepada publik. Bahkan tiga karya dibeli langsung oleh Sekretariat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kegiatan menbatik di Yogyakarta ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Mahakarya Batik Humanity in Harmony sejak bulan Juli sampai Oktober 2024. Keseluruhan kegiatan membatik yang telah dilakukan di Pura Mangkunegaran Surakarta pada 24 Juli 2024, membatik bersama di Museum Batik Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta21 Agustus 2924, dan di Pendopo Agung Ambarukmo, Yogyakarta pada 17 September 2024.

Keseluruhan proses pengkaryaan ini didokumentasikan dalam Trilogi Buku Mahakarya Batik Humanity in Harmony. Judul-judul ketiga buku  “Melukis Kain Bahagia di Mangkunegaran”, Kata Pengantar oleh Mangkunegara X,  “Katakan Cinta dengan Batik”. Kata Pengantar: Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan RI, Prof. Sutrisna Wibawa, Prof Triyono Bramantyo), serta  “Perjalanan Panjang menuju Kota Batik Dunia”. Kata Pengantar GKR Mangkubumi.

Inisiator acara, Idha Jacinta memaparan, kegiatan kebudayaan dan sosial-kemanusiaan “Mahakarya Batik Humanity In Harmony” bertujuan untuk memberi dukungan moral dan semangat kepada anak-anak pejuang kanker, mengapresiasi karya seni kolaborasi maestro pembatik dan anak-anak pejuang kanker juga menggalang dana untuk mendukung perawatan dan pengobatan anak-anak pejuang kanker

Ketua Yayasan Kanker Anak Indonesia Sallyana Sorongan menambahkan, donasi yang terkumpul dari penjualan karya batik ini akan diberikan untuk membangun rumah singgah bagi anak-anak kanker di Indonesia. "Anak perlu dilibatkan agar mereka semangat, bahwa program yang dibuat ini juga untuk mereka," katanya. (*)