Menjemput Kesadaran dari Pintu ke Pintu: Misi Mulia Para Pejuang JKN
- VIVA Jogja/Stefy Thenu
Semarang, VIVA Jogja — Sengat matahari lumayan menggigit kulit siang itu, saat Sutarso (60) mengetuk satu demi satu pintu rumah warga. Dengan sepeda motornya, berulangkali ayah lima anak dan kakek 4 cucu, itu harus berhenti untuk bertanya alamat yang dituju. Sedikitnya enam rumah yang dituju semuanya sepi dan terkunci.
"Tak ada orangnya, mas, mungkin pergi atau antar anak," ujarnya, kepada VIVA Jogja, Senin (2/6/2025). Baru pada rumah ke-7, akhirnya dia berhasil bertemu warga. Widullah (42), tengah mengutak-atik sepeda motor, di depan rumahnya di Jl Sri Wibowo, Kembangarum, Semarang Barat, yang sekaligus sebagai tempat usaha bengkel.
"Perkenalkan, saya agen PESIAR BPJS Kesehatan, mau mengecek data kepesertaan," sapa Sutarso sembari mengecek KTP Widullah lewat aplikasi JKN Mobile. Hasilnya, Widullah aktif, tapi sang istri nonaktif. “Silakan urus ke Puskesmas Purwoyoso atau Mal Pelayanan Publik Mangkang,” sarannya.
Sebagai agen PESIAR, Sutarso bertugas mencocokkan data peserta yang belum sinkron. Banyak tantangan di lapangan: peserta pindah alamat, data anak tanpa nama orang tua, bahkan ada yang sudah meninggal namun masih tercatat aktif. “Kami hanya ingin data peserta valid, agar pelayanan dan tagihan tidak salah sasaran,” ujar ayah lima anak ini.
Sutarso merupakan Agen PESIAR yang diturunkan oleh BPJS Kesehatan Cabang Semarang. PESIAR merupakan akronim dari Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi—sebuah gerakan sosial berbasis komunitas yang bertujuan memperkuat edukasi dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjadi peserta aktif JKN.
“Saya tidak bisa kerja sendiri. Harus ajak semua, dari ibu-ibu PKK sampai karang taruna. Sosialisasi dari pertemuan RT hingga RW,” ujar Sutarso.
Warga mengecek status kepesertaan via Mobile JKN
- VIVA Jogja/Stefy Thenu