Limbah Kolang-Kaling Jadi Produk Tekstil Tembus Pasar Dunia
- Humas UMY
VIVA Jogja – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), M. Miftakhul Huda (23) mengubah tumpukan limbah produksi kolang-kaling di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang telah lama menjadi persoalan lingkungan. Dari setiap proses produksi, sekitar 70 persen bagian dari buah ini terbuang sia-sia, menumpuk menjadi sampah organik yang meresahkan warga.
Tumpukan limbah itu, kini justru diubah menjadi peluang usaha kreatif bernilai tinggi, melalui startup yang diberi nama Terramitra, Huda mengolah limbah kolang-kaling menjadi produk tekstil ramah lingkungan yang kini mulai merambah pasar internasional.
“Selama ini orang hanya mengambil daging buahnya, sementara sisanya dibuang. Padahal limbahnya bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi,” ujar Huda.
Terramitra merupakan perusahaan manufaktur berbasis teknologi yang berfokus pada pengolahan limbah industri kolang-kaling menjadi bahan tekstil berkelanjutan. Gagasan Terramitra lahir pada akhir 2022, saat Huda mengikuti program design thinking yang diselenggarakan SEBI (Startup and Business Incubator) UMY.
Program tersebut mendorong mahasiswa untuk mencari solusi dari permasalahan nyata di lingkungan mereka. Melihat tumpukan limbah di kampung halamannya, Huda mulai melakukan riset sederhana, yang kemudian mendapatkan dukungan pendanaan dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kemendikbudristek.
Selama setahun penuh, ia menjalani riset intensif dengan menggandeng mitra seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU). Hasilnya, _Terramitra_ berhasil meluncurkan produk tekstil berbasis serat limbah kolang-kaling secara resmi pada September 2024 di Bali.