Bebek Brongot, Hidden Gem di Borobudur yang Didukung Jargas PGN
- Istimewa
VIVA Jogja – Berwisata ke Candi Borobudur, sempatkan mampir ke sebuah warung kuliner tersembunyi di Dusun Bumen Jelapan, Desa Karangrejo Magelang. Namanya, Bebek Brongot, sebuah destinasi kuliner unik yang menyajikan olahan bebek dengan cita rasa khas.
Lakosi warung olahan bebek goreng dengan cara di-bacem (bumbu rempah manis) ini, cukup mudah ditemukan. Cukup klik Google Map "Bebek Brongot" maka, warung tanpa papan nama ini tetap bisa ditemukan.
Bebek Brongot bisa menjadi pilihan kuliner saat penyelenggaraan Suadesa Festival 2025 yang berlangsung pada 10–11 Mei 2025 di Gasblock PGN Karangrejo, Borobudur, Magelang. Festival ini merupakan perwujudan program Desa Energi Berdikari Pertamina dimana Desa Karangrejo, Borobudur yang merupakaan desa binaan PT PGN Tbk.
Melalui program CSR PGN, Festival Suadesa 2025 diharapkan mampu menggerakkan perekonomian desa dengan mempromosikan UMKM dan menggali potensi lokal seperti destinasi wisata, kesenian dan budaya setempat, termasuk si hidden gem warung bebek Brongot.
Konon kata pemiliknya, M Hasyim (61) dirinya justru tidak percaya diri jika warung makannya harus memakai papan nama. Kelezatan daging bebek terlihat jelas saat gigitan pertama. Daging bebek super empuk, gurih manis no amis terasa dengan jelas di lidah siapapun yang berkesempatan mencicipi.
Hasyim menjelaskan, teknik pengolahan daging bebeknya berbeda dari yang lain. Sesuai namanya yakni “dibrongot”, atau dibalut daun pisang kering (blarak) dan dipanaskan sebelum diolah, dengan teknik ini, secara alami mengurangi lemak dan menghilangkan aroma amis bebek dan menghasilkan tekstur dan rasa yang lebih bersih serta lezat.
“Maka namanya Bebek Brongot karena proses membuatnya dibrongot alias dibalut rapat dengan daun pisang kering (blarak). Hal ini dilakukan supaya lemak dalam daging bebek berkurang. Konon jika lemak berkurang maka bau amis lambat laun hilang," urai Hasyim.