Coach Justin Minta Fans Timnas Legowo Sambut Pelatih Baru, Singgung soal Penguasaan Ruang Ganti

Coach Justinus Lhaksana atau Coach Justin
Sumber :
  • VIVA Jogja/instagram coach justin

VIVA Jogja - Sedang hangat diperbincangkan di media sosial (medsos) terkait Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) yang resmi diberhentikan sebagai juru taktik skuad Garuda. Pernyataan resmi itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir melalui konferensi pers di Jakarta, pada Senin, 6 Januari 2025.

Pesan STY Usai Resmi Dipecat PSSI Ini Bikin Merinding, Apa Gerangan?

Erick Thohir menuturkan alasan pemecatan STY itu sebagai bagian dari evaluasi PSSI pada tahun 2025. Ketum PSSI itu menyebut pihaknya menginginkan kepala pelatih Timnas Indonesia yang mampu menerapkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan para pemain. "Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain," tutur Erick Thohir.

Erick Thohir juga mengungkap kebutuhan pelatih baru dengan komunikasi yang baik serta implementasi program kepelatihan yang cocok untuk Jay Idzes cs. "Kita ingin juga (pelatih dengan) komunikasi yang lebih baik, dan implementasi program yang lebih baik untuk Timnas Indonesia," tegasnya.

Performa Fisik Garuda Meningkat, Ini Kecerdikan Pelatih Fisik Shin Sang Gyu

Berkaca dari hal itu, rumor panas muncul di medsos usai pakar transfer, Fabrizio Romano mengklaim PSSI telah mencapai kesepakatan untuk merekrut pelatih baru asal Belanda, Patrick Kluivert pada Senin, 6 Januari 2025. Fabrizio menyebut Kluivert akan segera diperkenalkan pihak PSSI pada Minggu, 12 Januari 2025 mendatang.

Terkait hal itu, pengamat sepak bola kenamaan di Indonesia, Justinus Lhaksana atau akrab disapa Coach Justin pun mengklaim rumor dari Fabrizio itu akurat.

Media Vietnam Sindir Fans Indonesia Usai The Golder Star Tembus Final AFF 2024

"Kita tahu, kalau Fabrizio Romano sudah ketik 'Here We Go' artinya 99,9 persen akurat," terang Coach Justin melalui akun YouTube Justindo yang tayang pada Selasa, 7 Januari 2025. Di samping itu, Coach Justin mengakui secara pengalaman kepelatihan Kluivert tidak mentereng dibandingkan STY. Begini menurut penilaiannya.

Kluivert Minim Pengalaman, tapi Bukan Berarti Tidak Bisa Sukses

Dalam kesempatan yang sama, Coach Justin menceritakan tentang banyak pelatih yang menangani tim B (skuad di bawah senior) dapat sukses menangani klub hingga Timnas. Pengamat sepak bola itu mencontohkan pelatih Manchester City di Liga Inggris, Pep Guardiola hingga pengalaman pelatih asal Portugal, Jose Mourinho.

"Soal minim jam terbang lihat Pep Guardiola, dia dari tim B nya Barcelona akhirnya 6 trophy. Mourinho awalnya penerjemah di Porto (klub di Portugal) bisa juara bersama Inter Milan," beber Coach Justin.

Selain itu, Coach Justin juga menyoroti pengalaman pelatih asal Spanyol, Xabi Alonso yang sukses pada tahun pertama sebagai juru taktik di Liga Jerman, Bundesliga.

"Xabi Alonso itu masih cetek pengalaman jadi coach tapi tahun pertama juara Bundesliga," terangnya. Adapun pelatih Timnas Spanyol yang menjuarai EURO 2024, De la Fuente yang menurut Coach Justin juga minim pengalaman. Coach Justin menilai deretan kasus itu membuktikan pelatih yang minim pengalaman bukan berarti tidak bisa sukses.

"Timnas Spanyol De la Fuente juara Piala Eropa 2024 itu dari B juga, jadi pelatih tim B bukan berarti tidak bisa sukses," pungkasnya. Terkait hal tersebut, Coach Justin justru menyoroti STY yang berpengalaman tampil di Piala Dunia kala menukangi Timnas Korea Selatan belum tentu mampu menguasai ruang ganti Garuda. Pengamat sepak bola itu mengungkap kekurangan STY itu membuat PSSI akhirnya mencari pelatih baru.

Coach Justin: STY Tak Mampu Kuasai Ruang Ganti

Coach Justin memperkirakan pencopotan jabatan STY oleh PSSI karena tidak bisa menguasai ruang ganti, terkhusus menghadapi para pemain Diaspora yang berasal dari keturunan Belanda.

"Salah satunya ketidakcocokan internal, yaitu tidak bisa pegang ruang ganti," prediksinya. Pengamat sepak bola Tanah Air itu mencontohkan berbagai kasus pelatih di luar negeri terkait pengusaan ruang ganti di dalam skuadnya.

"Contoh Erik Ten Hag (mantan Pelatih Manchester United) tidak bisa pegang ruang ganti, Graham Potter hebat di Brighton begitu di Chelsea tidak bisa pegang ruang ganti, Arne Slot berhasil kuasai ruang ganti," sebut Coach Justin.

Komentator sepak bola itu berharap jika benar Kluivert akan melatih Timnas Indonesia, maka sang juru taktik harus mampu menguasai ruang ganti. Menurut Coach Justin, penguasaan ruang ganti dapat membuat para punggawa Garuda berusaha keras untuk mendapatkan hasil positif di Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026.

"Jadi yang saya harapkan Patrick Kluivert bisa pegang ruang ganti, jika itu bisa terjadi, mereka akan berujang keras dan lakukan segalanya agar bisa lolos Piala Dunia," tuturnya.

Salut Keberanian Erick Thohir Ambil Risiko

Dalam kesempatan yang sama, Coach Justin mengaku takjub dengan keberanian PSSI mengakhiri kerja sama dengan STY demi mendatangkan pelatih baru. Terkhusus, pengamat sepak bola itu menyatakan salut atas keputusan besar yang diambil Erick Thohir selaku Ketum PSSI dalam mengambil kebijakan yang berani.

Di sisi lain, Coach Justin menilai keputusan itu jarang terjadi dilakukan oleh para pemimpin federasi di dunia sepak bola. "Kalian pernah berpikir tidak, dia (Erick) punya dua pilihan kalau mau main aman dia tunggu sampai maret agar tidak dihujat," terang Coach Justin.

"Tapi dia pilih jalan yang tidak aman demi Timnas Indonesia agar bisa lolos langsung Piala Dunia," tambahnya. Coach Justin pun mengajak penggemar Timnas Indonesia untuk mendukung segala keputusan PSSI demi kepentingan bersama. "Jadi mari kita dukung PSSI, Erick Thohir dan Kluivert dan lain-lainnya demi kepentingan kita semua, karena ini (pemecatan STY) tidak bisa diputar balik lagi" tandasnya.*