Film Nyanyi Sunyi Dalam Rantang Metafora Pejuang Keadilan
- istimewa
VIVA Jogja - Film “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” karya terbaru sutradara Garin Nugroho memulai rangkaian roadshow nasional dari Yogyakarta, pada Jumat, 13 Juni 2025 lalu, menyusul kota-kota lain seperti Balikpapan, Jayapura, Pekanbaru, dan sebagai wilayah prioritas dalam pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi (Aksi PK) tahun 2025–2026, yang dijalankan oleh pemerintah pusat dan daerah melalui Stranas PK
Film ini terinspirasi dari empat kasus nyata yang menimpa masyarakat kecil, seperti perampasan hak petani, kriminalisasi pemilik tanah adat, dan ancaman terhadap kebebasan berbicara.
Pada perjalanan seorang pengacara muda bernama Puspa (diperankan oleh Della Dartyan) yang menangani berbagai kasus hukum yang melibatkan rakyat kecil, tokoh ini sering kali mengalami kekalahan dalam persidangan.
Rantang merah yang selalu dibawa Puspa, dijadikan simbol perjuangan dan kesedihan yang dialami kliennya.
Film ini diproduksi melalui kerja sama antara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), Garin Workshop, dan Padi Padi Creative dan diproses di Yogyakarta, termasuk di bekas pabrik sepatu di Bantul, Taman Budaya Yogyakarta, dan Taman Siswa.
Melalui film ini, Garin Nugroho ingin menyampaikan kritik terhadap sistem hukum yang sering kali tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Film ini menggambarkan bagaimana masyarakat kecil sering kali menjadi korban ketidakadilan hukum tanpa memiliki kekuatan untuk melawan.