Sangiran Mendobrak Batas, Zonasi Revolusioner Siap Gairahkan Wisata & Ekonomi Karanganyar

Sangiran Mendobrak Batas
Sumber :
  • VIVA Jogja

KARANGANYAR, VIVA Jogja - Situs manusia purba Sangiran, yang selama ini dikenal sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, bersiap memasuki babak baru. 

Pemuda Desa Nglebak Panen Melon Perdana, Bukti Nyata Pertanian Modern Karanganyar Bisa Digemari Anak Muda

Pemerintah Kabupaten Karanganyar bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI resmi memulai penyusunan zonasi baru yang diharapkan bisa mengakhiri polemik pemanfaatan lahan di sekitar situs arkeologi kelas dunia tersebut.

Pertemuan strategis yang digelar di rumah dinas Bupati Karanganyar pada Jumat (13/6) lalu, menjadi sinyal positif bagi masa depan Sangiran. 

Akhirnya, Disdikbud Karanganyar Ambil Sikap, Seragam Tak Lagi Diurus Sekolah

Tak hanya sekadar formalitas, audiensi ini juga membuka pintu lebar bagi partisipasi aktif masyarakat dalam merancang tata kelola kawasan bersejarah ini.

Selama ini, pemanfaatan lahan di sekitar Sangiran seringkali terganjal interpretasi undang-undang cagar budaya dengan rencana tata ruang daerah. Akibatnya, banyak potensi ekonomi dan wisata lokal yang belum tergarap optimal.

Komisi D DPRD DIY Dorong Optimalisasi Situs Kauman Plered jadi Wisata Budaya dan Religi

"Kami membuka dialog ini untuk mendengar langsung aspirasi pemerintah daerah dan masyarakat. Zonasi tidak sekadar membatasi, tetapi menjadi panduan yang melindungi sekaligus membuka peluang pengembangan," tegas Marlia Yulianto Rosyidah, penanggung jawab Unit Museum Manusia Purba Sangiran.

Marlia menjelaskan, zonasi baru ini akan memecah kawasan Sangiran menjadi beberapa bagian: zona inti, zona penyangga, dan zona pengembangan. 

Halaman Selanjutnya
img_title