Asal Muasal Sumpah Abadi Brawijaya V Terucap, Mitos Orang Cepu Dilarang Naik ke Lawu
- VIVA Jogja
Karena hingga saat ini makam raja Majapahit itu menghilang tak berbekas dalam pengasingannya. Gunung Lawu diyakini sebagai tempat mengasingkan diri bagi Brawijaya.
Salah satu spiritual Budiyanto menjelaskan gunung Lawu diyakini masyarakat sekitar sebagaibtempat pelarian Prabu Brawijaya dari kejaran anaknya Raden Patah.
"Dalam pengusiannya, Brawijaya V itu di dampingi abdi dalem setianya, Sabdo Palon dan Noyo Genggong, " papar Budiyanto saat ditenui VIVA Jogja, Jumat (18/10).
Dalam pelariannya, ungkap Budiyono, Prabu Brawijaya lari ke Gunung lawu, karena mendapat wangsit bahwa kejayaan Majapahit dengan kepercayaan hindu akan memudar dan diganti dengan kejayaan Kerajaan baru yaitu Demak.
"Raden Patah sangat berharap agar ayahnya mau mengikuti kepercayaan Raden Patah. Namun Prabu Brawijaya menolak dan memilih menghindar dari pertumpahan darah, " terangnya.
Selain tak mau ada pertumpahan darah dengan putranya sendiri, keputusan Prabu Brawijaya ke gunung Lawu, juga untuk menjauh dari pasukan Adipati Cepu yang memiliki dendam kesumat kepada Prabu Brawijaya.
Adipati Cepu berani menuersnh Brawijaya V, karena dirinya sudah mendengar bila Kerajaan Majapahit mulai runtuh.