IPDA Bakti Nurcahyo Relakan Tabungan Haji untuk Dirikan TPA untuk Anak-anak di Desanya
- VIVA Jogja/Polres Salatiga
"Alhamdulillah, sekarang ada empat guru ngaji yang membantu kami, bahkan ada mahasiswa UIN Salatiga yang ikut mengajar sepulang kuliah,” ujar IPDA Bakti dengan penuh rasa syukur.
Meski gaji guru ngaji bersumber dari penghasilannya sebagai Polisi, IPDA Bakti mengaku bahwa para pengajar melakukannya dengan penuh keikhlasan.
“Mereka hanya ingin masa depan anak-anak di sini lebih baik,” katanya.
Bagi IPDA Bakti, tujuan utama TPA bukanlah sekadar mencetak anak-anak yang pandai membaca Al-Qur'an, tetapi juga membangun karakter dan adab yang mulia.
“Kami ingin mereka tumbuh menjadi pribadi yang unggul, menjalankan ibadah dengan baik, dan memiliki landasan agama yang kuat agar terhindar dari perilaku tercela,” ungkapnya.
“Sudah 12 tahun kami menjalankan TPA ini, Memang bukan lembaga formal yang memberikan ijazah, tapi kebahagiaan kami tak tergantikan saat melihat perubahan anak-anak di sini,” ujarnya dengan senyum.
IPDA Bakti juga merasakan berkah luar biasa yang dirasakan keluarganya sejak mendirikan TPA.