Ziarahi Astana Girigondo dan Imogiri, Kenang Perjuangan Berdirinya DIY
- hms
Dalam perjalanan sejarah, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX dan Kanjeng Gusti Paku Alam ke VIII menghadapi berbagai tantangan sebelum akhirnya menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia.
“Semangat tersebut yang harus kita teladani dan kita wariskan kepada anak dan kita ukir di hati memperingati Hari Jadi DIY. Dari perjalanan sejarah tersebut, ayo sama-sama berdoa agar arwah para raja, adipati, dan leluhur yang berjasa ditempatkan di tempat terbaik dan mulia di samping Allah Swt,” tutur Kuncoro.
Kuncoro juga berterimakasih kepada Pemda DIY yang telah memfasilitasi ziarah dalam rangka HUT DIY. Ia juga berharap semoga yang dilakukan hari ini mendapatkan berkah untuk kita semua.
Pada kesempatan yang sama, juru kunci makam Astana Girigondo, Rio Rekso juga menceritakan betapa bengisnya penjajahan pada masa lalu. Ia berharap untuk mendoakan arwah para raja, adipati, dan leluhur perjuangan agar dapat diterima di sisi Tuhan.
“Setiap hari-hari bersejarah, sebisa mungkin doakan para pahlawan baik yang dengan tanda jasa atau tidak. Semoga amal baiknya diterima, diampuni dosa-dosanya, ditempatkan di tempat yang mulia. Dan kita semua bisa melanjutkan perjuangan,” ungkap Rekso.
Ziarah dan tabur bunga ke makam pahlawan jelang Hari Jadi ke-270 DIY.
- hms
Sehari sebelumnya, Pemda DIY berziarah ke makam para leluhur pendiri Mataram. Yakni di Astana Kuthagede Bantul, Astana Pajimatan Imogiri dan Astana Girigondo, Kulon Progo.