Perekonomian DIY Triwulan I 2025 tetap Tumbuh Positif

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Sri Darmadi Sudibyo
Sumber :
  • Istimewa

YOGYAKARTA, VIVA Jogja - Pertumbuhan ekonomi di DI Yogyakarta pada awal tahun 2025 masih melanjutkan tren positif demikian halnya PDRB DIY pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 5,11% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,07% (yoy).

Khawatir Dampak Pengerukan Tanah Agrowisata, Warga Banjaroya Mengadu ke Dewan

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Sri Darmadi Sudibyo mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di DIY lebih tinggi dibandingkan Jawa dan Nasional yang masing-masing sebesar 4,99% (yoy) dan 4,87% (yoy).

Ditopang oleh mobilitas penduduk ke DIY seiring dengan periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) antara lain Idul Fitri 1446 H, Isra Mi'raj, Imlek, serta Nyepi menjadi faktor pendorong pertumbuhan LU industry pengolahan.

Direksi dan Karyawan PT SAK Sampaikan Aspirasi di DPRD Kulonprogo

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan ekonomi DIY utamanya didorong oleh LU industri pengolahan, pertanian, dan penyediaan akomodasi, makan minum.

Sejalan dengan hal tersebut, LU Pertanian tumbuh akseleratif seiring dengan peningkatan produksi tanaman pangan yang cukup tinggi pada triwulan I 2025, tercermin dari produksi padi yang meningkat sebesar 147% (yoy) dan produksi jagung yang naik hingga 220% (yoy). Produksi tanaman perkebunan juga mengalami peningkatan, antara lain pada komoditas kelapa, cengkeh, dan kopi, serta meningkatnya produksi perikanan darat dan perikanan laut yang menjadi pendorong peningkatan kinerja sektor perikanan.

Rektor UGM Luncurkan University Services, Layanan Satu Pintu

Meski begitu, pertumbuhan LU tertahan oleh dampak efisiensi anggaran pemerintah yang menekan aktivitas Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) di hotel yang tercermin dari penurunan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel sebesar 2,7 poin (yoy).

Pertumbuhan ekonomi DIY didorong oleh kinerja konsumsi rumah-tangga yang tumbuh akseleratif sejalan dengan momen libur panjang dan cuti bersama pada bulan Januari, sehingga menyebabkan peningkatan pengeluaran untuk makanan dan minuman, transportasi/angkutan, komunikasi, rekreasi, dan penginapan. Lebih lanjut, momen puasa Ramadhan dan Idul Fitri yang berlangsung selama bulan Maret 2025 turut meningkatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman, disertai dengan pencairan THR.

Halaman Selanjutnya
img_title