Dibiayai Danais, Pendataan Sosial Ekonomi Sipedet Cantik Kulonprogo Selesai Tahun Ini
- jogja.viva.co.id/Wuri D
YOGYAKARTA, VIVA Jogja - Pemkab Kulonprogo bersinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan dukungan Dana Keistimewaan (Danais) DIY, melanjutkan pendataan sosial ekonomi penduduk berbasis keluarga menggunakan aplikasi yakni Sistem Pendataan Desa Terpadu Cinta Statistik (Sipedet Cantik) di Kabupaten Kulonprogo tahun ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kulonprogo Agung Kurniawan mengatakan pendataan sosial ekonomi penduduk pada tahun 2025 ini dilaksanakan di 76 kalurahan pada 10 kapanewon yaitu Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah, Sentolo, Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh dan Kalibawang. Sedangkan dua kapanewon lain yakni Kokap dan Pengasih pendataan sudah dilakukan akhir tahun 2024 lalu.
"Pendataan akan dilaksanakan 1 Juli hingga 31 Agustus 2025. Jumlah sasarannya sebanyak 126.500 kepala keluarga dengan melibatkan 739 petugas pendataan," kata Agung Kurniawan dalam laporannya pada Sosialisasi Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025 di Aula Adhikarta Komplek Pemkab Kulonprogo, Selasa (6/5/2025).
Agung menjelaskan setelah sosialisasi di tingkat kabupaten, akan dilanjutkan sosialisasi di tingkat kapanewon dan kalurahan. Sosialisasi di tingkat kalurahan akan dilaksanakan mulai Rabu (7/5/2025).
"Petugas pendataan juga akan mendapatkan pelatihan bimbingan teknis khusus sebelum terjun melaksanakan pendataan di masyarakat," terangnya.
Ditambahkan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono, semua komponen diharap menyukseskan pendataan ini. Hasil pendataan ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar pengambilan kebijakan pemerintah agar lebih tepat sasaran. Misalnya kebijakan terkait upaya pengentasan kemiskinan dan stunting.
"Kita berharap dengan data yang akurat ini nanti berbagai permasalahan isu strategis yang ada di Kabupaten Kulon Progo salah satunya kemiskinan karena saat ini kita masih paling tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta 15,62%, kemudian isu strategis lainnya stunting bisa kita atasi dengan lebih baik lagi. Jadi kita berharap dukungan data hasil dari pendataan si pedet cantik ini betul-betul nanti bisa bermanfaat dalam pengambilan kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo," kata Bambang.