Dari Suadesa Festival 2025: UMKM Produk Kayu, Jamu, hingga Ojek kolaborasi gerakkan ekonomi
- Istimewa
MAGELANG, VIVA Jogja - Berbagai produk, karya masyarakat tertata apik di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Gasblock PGN Karangrejo, Borobudur, saat Suadesa Festival 2025. Acara yang telah berlangsung Sabtu-Minggu (10-11/05/2025) lalu, menjadi panggung bagi pelaku UMKM lokal untuk memamerkan produk-produk unik dan bernilai budaya.
Festival ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Desa Energi Berdikari yang diinisiasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Desa Karangrejo yang menjadi desa binaan, kini menikmati geliat ekonomi berkat hadirnya program ini, yang juga didukung lewat berbagai kegiatan tahunan.
Salah satu tenan yang menarik perhatian adalah milik Kakek Riyono (61), seorang pengrajin mainan kayu asal Borobudur. Riyono memamerkan berbagai jenis mainan seperti truk, pesawat, hingga mobil-mobilan yang semuanya dibuat dari kayu.
Produk buatannya itu terbilang cukup spesial, lantaran seluruh produksinya merupakan kerajinan tangan. "Jadi untuk membuat satu truk saja saya membutuhkan waktu seharian penuh. Untuk seminggu maksimal saya bisa menyelesaikan sekitar 10 truk," ujar Riyono.
Meksipun terbilang sulit, Kakek Riyono menjual produknya dengan harga terjangkau, mengingat produk mainan tersebut diperuntukan bagi anak-anak. Adapun harganya mulai dari Rp15 ribu hingga Rp150 ribu. Selama dua hari penyelenggaraan festival, Riyono berhasil menjual sekitar 200 unit mainan. Angka itu menurutnya cukup tinggi mengingat penyelenggaraan hanya selama dua hari saja.
Untuk membuat mainannya, Kakek Riyono juga memanfaatkan gabus bekas. Menurutnya, bahan baku gabus bekas digunakan selain lebih efisien sekaligus menumbuhkan semangat daur ulang dan ramah lingkungan bagi anak-anak. “Saya senang dengan adanya event seperti Suadesa ini. Sebab pelaku UMKM seperti saya menjadi memiliki kesempatan dalam memperluas dan memperkenalkan produk-produk saya kepada pengunjung yang datang ke acara ini,” katanya.
Tenan lain yang mencuri perhatian dalam Festival Suadesa ini adalah Djamoenesia, milik Syifa Salsabilia (25), yang menjadi perwakilan komunitas pembuat jamu tradisional ‘Rempon Ndoro’.