Festival Sinema Australia Indonesia 2025: Diplomasi Layar Lebar Tembus Batas, Semarang Jadi Saksi
- IST
SEMARANG, VIVA Jogja — Ragam budaya tak selalu harus disampaikan lewat pidato atau meja perundingan. Di Semarang, pesan itu disampaikan lewat film.
Festival Sinema Australia Indonesia 2025 (FSAI 2025) hadir di Kota Atlas, menandai satu dekade perjalanan diplomasi budaya lewat sinema yang kuat, menyentuh, dan mempersatukan.
Festival ini bukan cuma soal layar dan tontonan. Ini tentang dialog, pemahaman, dan jembatan antarbangsa yang dibangun dari cerita-cerita yang tak mengenal sekat bahasa.
Untuk pertama kalinya sejak digagas pada 2016, Semarang menjadi tuan rumah FSAI.
Acara digelar dua hari penuh, pada 23–24 Mei 2025, menampilkan film-film pilihan dari Australia dan Indonesia.
“Ini bukan sekadar festival film, melainkan ruang pertemuan budaya yang otentik,” tegas Christine Bui, Wakil Konsul-Jenderal Australia untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah, Sabtu 17 Mei 2025.
Semangatnya jelas: menyatukan dua bangsa lewat bahasa visual yang tak membutuhkan penerjemah.