Wisata Watu Bulus, Integrasi Edukasi Wisata Perikanan Hulu - Hilir

YOGYAKARTA,  VIVA Jogja - Lahan di pinggir tebing sungai Progo sisi barat di wilayah Sentolo Kulonprogo yang sebelumnya tidak termanfaatkan perlahan diubah menjadi bermanfaat. Mulai dari budidaya ikan menggunakan kolam terpal bulat, pemancingan ikan dan dikembangkan menjadi kawasan wisata edukasi perikanan.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pun mendukung pengembangan obyek wisata edukasi perikanan Watu Bulus Tebing Sungai Progo, Siwalan, Sentolo Kulonprogo tepatnya berada di belakang SMP 1 Sentolo Kulon Progo ini. Dengan BKK Dana Keistimewaan senilai Rp 350 juta, dikucurkan untuk pengembangan kawasan wisata yang menempati lahan kas desa Sentolo tepat di pinggir Sungai Progo sisi barat.

Wakil Bupati Kulonprogo, Ambar Purwoko menyebut pengembangan kawasan obyek wisata edukasi perikanan Watu Bulus ini menjadi salah satu upaya menyatukan usaha budidaya perikanan dari hulu ke hilir mulai dari perbenihan hingga pemasaran sekaligus terintegrasi dengan sektor pariwisata.

"Jadi ini tadi peletakan batu pertama tempat pembangunan pembenihan ikan di Siwalan Sentolo ini. Nantinya di sini orang akan membeli ikan segar fresh dengan langsung secara mudah dan gampang. Tentunya hal ini juga memberikan efek kepada para pembudidaya dan pedagang di sini sebagai pengelola," kata Ambar Purwoko, Wakil Bupati Kulon Progo usai peletakan batu pertama tempat pembenihan ikan di kawasan wisata edukasi budidaya perikanan Watu Bulus Siwalan Sentolo Kulonprogo, Kamis (12/6/2025)

Gabungan antara pengembangan perikanan budidaya dan pariwisata diharapkan saling mendukung menumbukan wilayah meningkatkan perekonomian warga. "Sebagai utamanya adalah pembudayaan ikan yang kedua nanti sebagai objek wisata ke depan juga ada tempat-tempat untuk makan, ada warung-warung sehingga akan timbul perekonomian yang berputar," urainya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Trenggono Trimulyo menjelaskan pengembangan di Watu Bulus merupakan kelanjutan dari inovasi Gerbang Segoro (Gerakan Membangun Dengan Semangat Gotong Royong) melalui program Ngulir Budi (Ngupoyo Hulu Hilir Budidoyo Iwak).

Menurut Trenggono, kegiatan ini dibiayai dari Dana Keistimewaan (DanaIs)Daerah Istimewa Yogyakarta yang bertujuan untuk membangun kegiatan dari hulu ke hilir mulai dari pengembangan cacing sutra kemudian pembibitan atau pembenihan ikan kemudian pembesaran ikan kemudian penjualan atau pemasaran.

Halaman Selanjutnya

"Alokasi danais Rp 350 juta tahun 2025 ini. Dipilih disini karena disini pokdakan Siti Mina Siwalan ini juara satu. Jadi nanti kita akan bangun juga gudang dan tempat pemasaran sekaligus juga ada solar cell yang nanti akan untuk penerangan di wilayah ini," katanya.