UMY Perkuat Kolaborasi dengan 6 Universitas di China

UMY jalin kemitraan dengan universitas China
Sumber :
  • Istimewa

Jogja, VIVA Jogja – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjalin kemitraan dengan berbagai universitas di China. Pada awal Januari 2025 ini, FEB UMY melakukan kunjungan ke enam universitas di China dan berjalan dengan sukses. Enam Universitas tersebut adalah Guangdong University of Finance and Economics (GDFE), Jinan University, South China Normal University, School Accountancy Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS), School of Management Guangdong Vocational and Tchnical College, Guangdong University of Technology dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Guangzhou.

Dekan FEB UMY Prof. Dr. Rizal Yahya mengatakan bahwa di 2024 lalu FEB UMY telah mengirim puluhan mahasiswanya dan menargetkan di 2025 ini bisa menambah jumlah mahasiswa outbond.

Program tersebut bertujuan untuk memperkuat visi UMY sebagai fakultas yang Unggul dan Islami dengan memperluas jangkauan internasionalisasi. Berbagai program internasional telah dilaksanakan, mulai dari pertukaran mahasiswa, konferensi, hingga kolaborasi riset. Di awal tahun ini, FEB UMY semakin memperluas jangkauan globalnya dengan mempererat hubungan strategis bersama berbagai universitas di China.

“Tahun lalu, kami mengirim 80 mahasiswa ke berbagai negara melalui program outbound. Tahun ini, target kami meningkat, dengan lebih dari 100 mahasiswa yang bisa mengikuti program serupa," ungkap Rizal saat diwawancarai oleh Tim Humas UMY pada Selasa (14/01/2025).

Selain itu Rizal juga mengemukakan target yang akan dicapai ke depannya seperti kerja sama pertukaran mahasiswa dan staf, serta agenda riset dan dosen tamu. “Target kami secara umum kerja sama, baik kerja sama untuk student exchange, staff exchange, join conferences, join publication, join research dan visiting professor,” tutur Rizal.

Bukan hanya internasionalisasi, program FEB UMY ini sejatinya juga memiliki tujuan dalam konteks internasional dan nasional, yaitu untuk penguatan kerja sama dalam forum kerja sama antara sekelompok negara ekonomi berkembang terkemuka.

“Tujuan konteks pertama kami memang untuk internasionalisasi FEB UMY. Namun sslain itu, kami juga menjalin kerja sama ini untuk konteks penguatan rencana pemerintahan Indonesia bergabung dengan kerja sama BRIC. Jadi itu beberapa konteks nasional, internasional dan globalnya,” kata Rizal.

Dikatakan Rizal, saat berkunjung ke China, ternyata ada universitas di China yang pernah menjalin kerja sama puluhan tahun lalu. “Hal yang paling menarik ketika kami melakukan kunjungan adalah ada dua kampus yang kami kunjungi pernah ada kerja sama dengan UMY 20 tahun lalu yaitu Jinan University dan GDUFS,” katanya.

Dikatakan, jika sudah resmi menjalin kerja sama dan membuka pendaftaran outbond, banyak mahasiswa FEB UMY yang mendaftar. Kemudian mahasiswa juga harus mulai belajar bahasa China. Dengan begitu mahasiswa bisa mendapat wawasan, kesempatan, relasi dengan mahasiswa atau bahkan industri yang ada di China.

“Ketika sudah signing Memorandum of Understanding (MoU), Memorandum of Agreement (MoA) dan membuka kuota pendaftaran mahasiswa exchange, kami berharap mahasiswa banyak yang mendaftar. Pesan saya sebaiknya mahasiswa mempersiapkan diri juga termasuk kemampuan berbahasa China. Dengan mengikuti program exchange, mahasiswa punya wawasan luas terhadap China dan kemudian juga banyak kesempatan mengembangkan diri, punya networking dengan mahasiswa China, maupun dengan industri China untuk karir mahasiswa ke depannya,” tutup Rizal. *