Sering Seks Oral, Penyakit Berbahaya Ini Mengintai
- psychology today
Jogja – Selama dua dekade terakhir, telah terjadi peningkatan pesat dalam kanker tenggorokan di barat, sampai-sampai beberapa orang menyebutnya sebagai epidemi, kata sebuah laporan oleh The Conversation.
Laporan tersebut berbicara tentang kejadian kanker oropharyngeal atau kanker yang dimulai di daerah amandel dan tenggorokan dan bagaimana hal itu terkait dengan seks oral.
Penyebab utama kanker tenggorokan adalah human papillomavirus atau HPV. Sesuai informasi yang tersedia di situs web CDC AS, 70 persen kasus kanker tenggorokan yang dilaporkan di AS disebabkan oleh HPV.
HPV menginfeksi daerah mulut dan tenggorokan dan memulai pertumbuhan kanker, demikian dilansir dari Times of India.
Ini adalah masalah serius karena HPV ditularkan secara seksual. Penularan virus ini melalui mulut hanya dimungkinkan melalui seks oral.
Sesuai laporan, orang dengan enam atau lebih pasangan seks oral 8,5 kali lebih mungkin mengembangkan kanker ini.
Seks oral, sebagian besar dilihat sebagai metode seks non-tradisional, sangat lazim di kalangan anak muda saat ini.
Kanker tengorokan
- ent-center
Bagaimana HPV memicu kanker?
Begitu seseorang terkena infeksi virus, laporan tersebut menjelaskan, tidak mungkin untuk menghilangkannya sepenuhnya. Pada beberapa orang virus ini tertinggal dan bereplikasi terus menerus di dalam tubuh.
“Dan dari waktu ke waktu berintegrasi pada posisi acak ke dalam DNA inang, beberapa di antaranya dapat menyebabkan sel inang menjadi kanker,” jelas laporan tersebut.
Tidak selalu merupakan seks yang paling aman
Bertentangan dengan apa yang diyakini banyak orang, seks oral bukanlah bentuk seks yang paling aman. Ya, itu mungkin tidak menjadi masalah bagi kehamilan, tetapi ada risiko penularan infeksi menular seksual yang lebih tinggi ketika seseorang melakukan seks oral.
Alasan paling umum mengapa seseorang terkena IMS selama hubungan seks ini adalah karena orang tidak menggunakan pelindung dan lebih banyak terpapar cairan tubuh.
Risiko yang terkait dengan seks oral ketika banyak pasangan terlibat atau ketika seseorang memiliki pasangan seksual yang lebih aktif.
Tindakan keselamatan yang harus diikuti selama oral seks:
- Kebersihan tidak boleh diabaikan selama seks oral.
- Pastikan Anda dan pasangan cukup bersih untuk memulai.
- Jika Anda memiliki luka di mulut atau sakit atau maag, hentikan aktivitas seksual sampai luka sembuh sepenuhnya.
- Jelajahi penghalang dan gunakan selama beraksi sehingga kesehatan Anda aman.
- Jika melihat tanda apa pun, yang tidak normal, baru, dan tidak dapat dijelaskan, kunjungi dokter dan periksakan.