Jelajah Kuliner Malam di Kota Jogja, Ini 10 Rekomendasinya!
- VIVA Jogja/tangkapan layar youtube 10BestID
Penamaan dari gudeg ini ternyata bukanlah sembarangan. Kata ‘tekluk’ sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah terkantuk-kantuk atau mengalami kantuk berat yang membuat kepala seseorang menjadi tidak sengaja tertunduk.
Maklum saja, lantaran berjualan gudeg ini di malam hari, maka penjualnya pun sering kali terlihat sedang terkantuk-kantuk ketika melayani para pembelinya. Itu yang jadi asal-usul mengapa disebut Bu Tekluk.
Meskipun jam berjualannya malam, atau yang sering disebut dengan kuliner malam Jogja, namun tidak pernah menyurutkan niat bagi para pembeli untuk mencicipi gudeg buatan Bu Sumijo ini.
Awalnya, kedai gudeg Bromo Bu Tekluk ini sering kali dijadikan sebagai jujukan para mahasiswa setelah lembur mengerjakan tugasnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kedai atau tempat makan ini sudah menjadi salah satu jujukan utama bagi banyak orang yang merasa kelaparan di tengah malam.
Jam buka dari kedai ini adalah sekitar pukul 11 malam hingga pukul 5 pagi.
8. Oseng Mercon Bu Narti
Oseng Mercon Bu Narti merupakan pelopor dari oseng mercon yang ada di Yogyakarta. Warung lesehan ini sudah berjualan sejak 1997.
Di warung ini kamu bisa memesan nasi dengan oseng mercon khas mereka dengan harga Rp 25.000. Jika ingin lauk tambahan, kamu pun dapat memasan ayam goreng hingga burung puyuh.
Warung Oseng Mercon Bu Narti mulanya berjualan di pinggir jalan dengan menggunakan tenda, tetapi kini sudah pindah dalam bangunan yang lebih nyaman. Alamat Warung Oseng Mercon Bu Narti sekarang ada di Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 110, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, buka dari 16.00 - 23.00 WIB.