Kualitas Memburuk Dipicu Banjir, Sujarwanto Desak Bulog Terima Gabah Petani Pati
- arif
PATI, VIVAJogja- Sejumlah petani di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati kini terancam gigit jari. Sebab puluhan hektar padi miliknya terancam puso alias gagal panen. Kondisi itu dipicu jebolnya tanggul Sukolilo dan melimpasnya air Bendung Wilanglung yang semakin memburuk di Juwana.
Merespon kondisi pahit yang dialami petani, Pemkab Pati mendesak Bulog agar menerima gabah petani tanpa melihat kualitasnya. Hal itu berdasarkan arahan dari Presiden dan Badan Ketahanan Pangan Nasional.
"Kami berterima kasih kalau Bulog menerima gabah petani meskipun kondisinya tidak sempurna,” ujar Penjabat Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko saat meninjau warga Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo terdampak banjir, Senin (10/2/2025).
Menurut Sujarwanto, normalisasi Sungai Wulan di Kudus yang sedang dilakukan, diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di wilayah Pati.
“Pekerjaan normalisasi sepanjang 30 kilometer ini akan meningkatkan kapasitas aliran sungai hingga 1.300 liter/detik, jauh lebih besar dibandingkan dengan banjir yang terjadi kemarin," terang Sujarwanto.
Sujarwanto menyebut tanggul jebol di wilayah Sukolilo mengakibatkan banjir. Selain itu diperparah dengan limpasan aliran air dari Bendung Wilanglung yang semakin memburuk ke wilayah Juwana Pati.
"Ada beberapa desa di Kecamatan Sukolilo yang terendam, salah satunya Desa Kasiyan dan Desa Poncomulyo. Prtani seharusnya hampir panen tinggal 5 sampai 10 hari lagi, namun justru terendam air hingga mencapai bulir padi,” tukas Sujarwanto.
Akibat rendaman banjir, kata Sujarwanto, petani dua desa setempat terpaksa memanen padi dalam kondisi basah dan tidak maksimal. Tentunya kondisi ini mempengaruhi kualitas beras yang dihasilkan.
Petani Kecamatan Sukolilo Pati kini terancam gagal panen.
- arif
Selain kerugian di sektor pertanian, imbuh Sujarwanto, genangan air juga mengganggu aktifitas warga. Tercatat ada 27 rumah terendam banjir setinggi lebih dari 50 cm membuat warga tidak dapat beraktivitas.
Sebagai langkah cepat, Pemkab Pati memberikan bantuan logistik mencegah kekurangan pangan dan memperhatikan kesehatan warga terdampak. Setiap tiga hari sekali, Puskesmas setempat memeriksa kondisi kesehatan warga.
"Dinsos P3AKB dan BPBD telah menyalurkan bantuan berupa kasur, sembako dan fasilitas kesehatan lainnya untuk warga yang mengungsi,” terangnya.
Sujarwanto juga mengaku mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan 10 ton beras yang segera didistribusikan kepada masyarakat di Pati.
Dalam peninjauan ke titik terdampak banjir, Sujarwanto juga didampingi Plt Kepala Dinas PUTR Pati, Kepala Dinsos P3AKB Pati, Pj Ketua TP-PKK Pati, Camat Sukolilo, Muspika Sukolilo serta perwakilan BPBD Pati.