Tak Terpengaruh Mitos Buruk, Bupati Samani dan Wabup Bellinda Jalan Kaki Lintasi Jembatan Tanggulangin
- arif
Dalam kesempatan itu, Bupati Samani sengaja memilih berjalan kaki melintas di atas di Jembatan Tanggulangin sebagai simbol permohonan restu kepada masyarakat, sesepuh dan para pendahulu.
Samani menyebut, seorang pemimpin harus bersikap inklusif dan mengayomi semua lapisan masyarakat. Selama berjalan kaki di atas jembatan, mereka juga melakukan tradisi unik yakni melepaskan dua ekor ayam putih jantan dan betina di bawah jembatan.
Tradisi melepas dua ekor ayam dari atas Jembatan Tanggulangin, kata Samani, dahulu dilakukan para sesepuh sebagai bentuk sedekah bagi mereka yang tinggal di sekitar kolong jembatan.
"Dulu, masyarakat melepas ayam di bawah jembatan sebagai wujud kepedulian dan sedekah bagi orang-orang yang tinggal di sekitarnya," ucap Samani.
Sam’ani juga berbagi pengalaman selama mengikuti retreat di Akmil Magelang. Agenda retret selama sepekan usai dilantik Presiden, sebagai momen dan waktu refleksi yang sangat berharga bagi Samani.
“Retreat ini memberi banyak pelajaran penting bagi saya. Selama sepekan, saya mendalami nilai-nilai kepemimpinan, kesabaran, dan kebijaksanaan,” ucap Samanu.
Tak hanya itu saja, Samani juga banyak berdiskusi dengan para tokoh spiritual dan pemimpin lainnya tentang bagaimana membangun daerah dengan pendekatan yang lebih humanis dan berkeadilan.