Gulirkan Insentif dan Regenerasi Pengukir Milenial, Iktiar Witiarso Demi Eksistensi Ukir Jepara

Bupati Witiarso dongkrak UKM mebel Jepara naik kelas
Sumber :
  • hms

JEPARA, VIVAJogja– Strategi jitu agar usaha menengah kecil (UKM) mebel dan ukiran Jepara terdongkrak naik kelas, kini terus diupayakan Bupati Jepara, Witiarso Utomo.  

Kini ia tancap gas menyiapkan sejumlah langkah strategis, agar sektor industri kreatif andalan Bumi Kartini ini tetap eksis. Selain itu, Witiarso ingin UKM Jepara punya daya saing dan berkontribusi menopang perekonomian daerah.

Dalam kepimpinannya lima tahun kedepan, Witiarso telah menyiapkan jaminan sosial bagi pekerja atau tukang ukir. Insentif ini diberikan sebagai bagian dari program perlindungan dan pemberdayaan perajin mebel dan ukir di Jepara. 

“Upaya ini memberikan rasa aman, nyaman dan mendorong kesejahteraan para pengukir. Berkat upaya mereka, eksistensi seni ukir yang telah menjadi identitas kuat Jepara tetap terjaga di kancah nasional dan internasional,” terang Witiarso.

Witiarso bertekad memberikan jaminan -jaminan yang belum didapatkan para pelaku tukang ukir, semisal jaminan kesehatan. Sehingga saat mereka sakit atau alami kecelakaan, bisa dicover melalui BPJS.

Bupati Witiarso menyiapkan jaminan sosial bagi tukang ukir.

Photo :
  • hms

Paparan program itu dikatakan Bupati Witiarso, saat menjadi narasumber di salah satu televisi nasional di Jakarta pada Jumat (07/3/2025).

Ia menegaskan siap meningkatkan daya saing dan memperluas pasar untuk sector kerajinan ukir di Jepara. Pemkab Jepara memberikan dukungan penuh terkait pengembangkan strategi pemasarannya. 

Witiarso mengakui, saat ini peluang pasar domestik masih terbuka lebar dan belum digarap dengan maksimal.

"Memang market ekspor bagus, tapi jangan lupa domestik juga sangat besar dan pasarnya belum tergarap dengan baik. Sisi marketing harus diperkuat. Saya akan mendatangi provinsi dan gubernur di Indonesia yang selama ini menjadi pasar kita," tukas Witiarso.

Terkait produk, Wiwit ingin ada peningkatan nilai. Mebel dan ukir tak hanya produk semata. Namun juga bisa menjadi karya seni dengan nilai tinggi. Upaya ini diproyeksikan bisa menguatkan nilai tambah kerajinan khas Jepara.

"Perlu rebranding, ada upgrade value juga. Memang ada yang sifatnya mass production tapi sisi art juga harus diangkat. Jadi nanti tidak hanya sekedar produk tapi juga bisa menjadi karya seni bernilai tinggi. Penikmat seni bisa menikmati karya seperti itu," jelasnya.

Untuk memastikan regenerasi kearifan lokal ini, Pemkab Jepara menyiapkan pengukir dari generasi milenial. Upaya kaderisasi ini melibatkan anak-anak muda. 

Regenerasi yang disiapkan Witiarso, dengan dukungan pelatihan dan pendampingan dengan pendekatan yang lebih modern.

"Pengukir milenial dari kalangan muda kita siapkan untuk belajar, berkreasi, dan membawa seni ukir Jepara ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Pemkab Jepara segera berkolaborasi dengan asosiasi, pengusaha, akademisi, perajin dan berbagai elemen lainnya. Pihaknya ingin  menjadikan Jepara sebagai pusat seni ukir yang terus berkembang di era digital.

"Seni ukir ini warisan dari para pendahulu yang harus dijaga, dilestarikan dan terus dikembangkan agar tetap eksis," tandasnya.