Rizal Bawazier Menuju Senayan: Pengusaha Sekaligus Politisi Pemecah Rekor di Dapil X Jateng

Anggota DPR RI 2024-2029, Rizal Bawazier
Sumber :
  • Viva Jogja

Semarang, Viva JogjaRizal Bawazier, seorang pengusaha sekaligus politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sukses meraih penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif Jawa Tengah. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) terpilih periode 2024-2029 itu menerima penghargaan bersama barisan tokoh kaliber nasional lain.

Dewan Pakar DPP PKS itu sukses memecahkan telur Daerah Pemilihan (Dapil) X Jawa Tengah (Kabupaten Pemalang, Kota/Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang). Ia menjadi anggota DPR RI pertama dari PKS di Dapil itu.

"Akhirnya perjuangan yang melelahkan ini ada hasilnya dan sekarang ada penghargaan, Tapi lebih banyak lagi kita harus pikirkan bagaimana janji janji politik kita itu supaya bisa dilaksanakan. ada rasa beban yang harus saya lakukan lebih keras lagi setelah ini," kata pria yang akrab disapa RB itu.

Ia menyatakan selama lima tahun ke depan akan berusaha mengaplikasikan janji kampanye. Khususnya untuk empat daerah yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang.

"Nanti kita lebih fokus pembangunan kemasyarakatan, tanpa hal itu akan sulit khususnya pemalang, kabupaten pekalongan, kota baru batang. Ada level level yang harus kita pertimbangakan untuk prioritas, tapi semuanya akan tersentuh. Itu semua yang terus saya pikirkan," jelasnya.

Anggota DPR RI 2024-2029, Rizal Bawazier

Photo :
  • Viva Jogja

Selama lima tahun ke depan, pria yang akrab disapa RB itu bakal menjadi 'Bapak'nya warga Jateng, khususnya Dapil X Jateng. Dirinya siap mengawal aspirasi masyarakat Jateng. Keinginan Rizal untuk terjun ke politik bukan tanpa alasan. 

“Karena kita kalau di politik itu ada perasaan gimana, misalnya harus merubah sesuatu, misalnya kalau di jalan macet, itu hati saya suka engga suka, ingin saya merubah ini harusnya bagaimana, ini bagaimana, namun saya tidak bisa ngomong, harus kita duduk. Harus kita duduk (dalam politik) itu poinnya, harus kita duduk untuk bisa ngomong buat merubah keadaan,” jelasnya.

Cara perkenalan RB, sapaan akrabnya, cukup unik. Ia memilih untuk bersedekah nasi kotak pada awalnya masuk Jawa Tengah. Tiap Jumat, pria asal Jakarta itu membagikan nasi kotak ke jemaah usai salat Jumat.

Ia konsisten melakukan hal itu sejak hampir tiga tahun lalu. Nasi kotaknya itu tersebar di empat wilayah Dapilnya.

RB menuturkan meski sederhana tapi pembagian nasi kotak saat Salat Jumat itu bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Jemaah Salat Jumat terdiri atas berbagai kalangan, mulai dari tukang becak, tukang ojek hingga sekelas direktur.

"Mungkin nasi kotak itu bisa sedikit membantu para kepala keluarga yang sedang berjuang mencari nafkah untuk anak istrinya," tuturnya.

Berawal dari situ, RB konsisten turun ke akar rumput untuk mempelajari berbagai permasalahan masyarakat di Dapilnya.

 

Anggota DPR RI 2024-2029, Rizal Bawazier

Photo :
  • Viva Jogja

 

“Dapil X itu banyak masalahnya, khususnya di Pemalang karena termasuk daerah yang harus banyak diperhatikanlah, kawasan industrinya, untuk desa-desanya seperti apa, banjir kalau di Pekalongan. Batang juga ada, tapi saya mau lihat dulu nih, kawasan industrinya benar-benar untuk rakyat atau bukan buat rakyat. Ntar kita lihat, kalau bukan buat rakyat nanti kita akan keras,” ungkapnya.

Masalah rob yang terus-menerus terjadi di Pekalongan dan Pemalang juga menjadi perhatian utama Rizal. 

“Pekalongan rob engga selesai selesai, di pesisir Pemalang juga masih banyak rob,” tambahnya.

Rizal juga memiliki rencana besar untuk mengembangkan UMKM dan ikon desa di daerah pemilihannya. 

“Yang ingin dirubah adalah ikon desa, ikon desa itu sangat penting untuk kemakmuran, untuk berikutnya SDC (Skill Development Center) kemudian kawasan industri. Tapi poin awalnya saya ingin UMKM dan ikon desa itu bisa dijadikan satu prioritas dulu,” jelasnya.

Ia percaya bahwa dengan fokus pada pengembangan UMKM dan ikon desa, ekonomi lokal akan tumbuh lebih baik. 

“Kalau untuk SDC mungkin baru bisa dua tahun ke depan, tidak bisa langsung. Kalau rob harus ada studinya alasan banjirnya seperti apa. Itu hasil diskusi dengan teman teman, nanti kita teliti lagi karena dananya besar,” lanjutnya.