Misteri Asal Usul Nama Batang: Menguak Sejarah dan Legenda yang Tersembunyi

Suasana Alun-alun Kabupaten Batang
Sumber :
  • Viva Jogja

Periode pertama dimulai pada awal abad ke-17 hingga 31 Desember 1935, dan periode kedua dimulai pada 8 April 1966, bertepatan dengan masa kebangkitan Orde Baru. 

Sebelumnya, Batang sempat digabungkan dengan Kabupaten Pekalongan sejak tahun 1936 hingga 1966. 

Namun, aspirasi masyarakat Batang untuk mengembalikan status kabupaten terus disuarakan hingga akhirnya berhasil terwujud pada tahun 1965 dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten Batang.

Upaya ini tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh lokal yang mengirimkan delegasi ke pemerintah pusat, seperti RM Mandojo Dewono, R. Abutalkah, dan Rachmat. 

Setelah melalui berbagai perjuangan panjang, pada 8 April 1966, Kabupaten Batang resmi berdiri kembali, menandai babak baru dalam sejarah pemerintahan di wilayah ini.

Nama Batang tidak hanya mengandung makna harfiah sebagai sungai atau dataran tinggi, tetapi juga mencerminkan sejarah panjang perjuangan masyarakatnya. 

Baik melalui legenda pahlawan Ki Ageng Bahurekso yang mengangkat batang kayu, maupun melalui perjuangan politik untuk mengembalikan status kabupaten, Batang selalu menjadi simbol kekuatan, keberanian, dan keteguhan hati.