Yoyok - Joss Siap Fasilitasi Program Posyandu

Cawawali Semarang Joko Santoso Meninjau Posyandu di Ngaliyan
Sumber :
  • VIVA Jogja

Semarang, VIVA Jogja - Calon wakil wali kota Semarang nomor urut 2, Joko Santoso bertemu dengan ibu-ibu kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) di Perumahan Pandana Merdeka, RW 03 Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Rabu (9/10/2024) pagi. 

 

Pada saat itu puluhan kader Posyandu menggelar kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Balai Posyandu. Joko Santoso ditemani sang istri, Nur Aysah Prana Dewi memantau pemeriksaan kesehatan bagi balita, remaja, ibu hami, hingga lansia tersebut. 

 

Joko Joss, sapaan akrabnya, berdialog dan terlihat akrab dengan ibu-ibu. Dia mendapatkan keluhan terkait kondisi Balai Posyandu yang dirasa kurang luas. Fasilitas tempat yang kurang luas ini dirasa menjadi kendala kader Posyandu saat melakukan kegiatan. 

 

"Kami berharap ada bantuan untuk memperluas tempat. Karena tempatnya ini cuma kecil, meja-mejanya banyak, jadi penuh, jadi gak kuat menampung barang-barang saat kami pemeriksaan kesehatan," kata Ketua Posyandu RW 3 Kelurahan Bringin, Nur Bini. 

 

Menurutnya, tempat yang kurang luas inilah yang seringkali membuat lansia dan ibu hamil saat menunggu giliran terpaksa harus menumpang di rumah orang. Bahkan beberapa kali pihaknya meminjam TPQ atau masjid untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan. 

 

Nur Bini berharap ke depannya Yoyok Sukawi-Joko Santoso jika terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Semarang dapat memberikan bantuan berupa fasilitas yang memadai maupun dukungan lain Bterhadap program-program Posyandu. 

 

"Kalau peralatan sudah ada dari Puskesmas, sudah memadai, hanya tempat kurang luas. Minta bantuannya supaya tempatnya dilebarkan, karena kalau kegiatan lansia itu nunut (menumpang) di garasi di rumah orang. Beberapakali kami juga pinjam TPQ," tuturnya. 

 

Menanggapi hal ini, calon wakil wali kota Koalisi Semarang Maju Bermartabat Joko Santoso siap mendukung dan memfasilitasi program-program Posyandu di Kota Semarang. Mulai dari tempat, peralatan medis, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan lainnya. 

 

Pihaknya mengapresiasi ibu-ibu penggerak Posyandu di Perumahan Pandana Merdeka RW 3 Kelurahan Beringin Ngaliyan yang  menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi kesehatan masyarakat, mulai dari balita, ibu hamil, hingga lansia. 

 

"Pikiran saya perumahan itu tidak ada kegiatan sosial, tapi ternyata kegiatan sosial malah melebihi kampung yang ada. Dan tadi kekompakan ibu-ibu ditunjukkan dengan kegiatan Posyandu melayani masyarakat terkait dengan kesehatannya," ungkapnya.

 

Terkait kelusan soal Balai Posyandu yang kurang luas, Joko Santoso berkata bahwa apa yang saat ini menjadi kendala berjalannya program Pemerintah (Pemkot) Semarang, termasuk program kesehatan Posyandu, Yoyok-Joss berkomitmen memperbaikinya. 

 

Menurut Joko, penggerak PKK dan kader Posyandu merupakan ujung tombak kesehatan masyarakat. Ke depannya jika dia terpilih dalam Pilwakot Semarang 2024, Yoyok-Joss bakal memperkuat peran PKK dan kader Posyandu, terutama penanganan stunting. 

 

"Ujung tombak penanganan stunting itu ada di ibu-ibu penggerak PKK dalam hal ini adalah Posyandu, ketika kegiatan Posyandu jalan, maka stunting akan teratasi di Kota Semarang. Sehingga mereka sudah tentu kami libatkan," ungkap Ketua DPC Gerindra Kota Semarang tersebut. 

 

Selepas di Posyandu, dia dan sang istri bersama Kelompok Wanita Tani Merdeka Selatan melihat budidaya tanaman toga dan sayur di RT 02 RW 03. Pihaknya mendukung budidaya tanaman di lahan sempit perkotaan sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. 

 

"Semangat antusias Kelompok Wanita Tani (KWT) sangat luar biasa, semua rumah tangga kompak membuat lahan-lahan kosong ditanami bawang merah dan sayur-sayuran. Walaupun ini sebuah perkotaan, tapi lahan sesempit apapun ini bisa digunakan," pungkapnya. (LDY)