Mengolah Bandeng, Membangun Desa: Kisah Sukses Bumdesma Rukun Makmur yang Gaungnya Sampai Kanada

Bumdesma Rukun Makmur tawarkan produknya
Sumber :
  • IST

PEMALANG, Viva Jogja – Ketika ditanya tentang perkembangan Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Rukun Makmur di Kecamatan Ulujami, Pemalang, Sardian, Direktur Bumdesma tersebut, tak segan berbagi cerita mengenai perjalanan panjang yang telah ditempuh.

Pada 2021, Bumdesma Rukun Makmur mendapat undangan istimewa untuk menghadiri Rakernas Bumdes yang diselenggarakan Kementerian Desa dan dibuka langsung oleh Presiden.

"Kami merasa diberi kepercayaan lebih untuk hadir di sana dan mempresentasikan kegiatan usaha kami yang berfokus di sektor perikanan," ujar Sardian sambil mengenang pengalaman penting tersebut, Jumat 1 November 2024.

Selama tiga hari penuh, mereka ikut dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan pemangku kepentingan dari seluruh penjuru negeri, berbagi pengalaman, serta tantangan yang dihadapi di lapangan.

Bumdesma ini memiliki visi besar: memajukan ekonomi masyarakat desa dengan usaha perikanan yang menguntungkan, dari hulu hingga hilir, dengan komoditas utama berupa ikan bandeng.

 

Membangun Ekonomi Desa melalui Ikan Bandeng

Usaha utama Bumdesma Rukun Makmur berfokus pada budidaya dan pengolahan ikan bandeng.

"Kami mengembangkan bisnis yang memanfaatkan sumber daya alam lokal, dari budidaya hingga pemasaran produk olahan, seperti bandeng presto, salae bandeng, hingga abon ikan bandeng," jelas Sardian.

Berangkat dari masalah yang ada di masyarakat, Bumdesma Rukun Makmur menyadari bahwa kebanyakan petani hanya menjual ikan bandeng dalam kondisi mentah.

Mereka pun melihat peluang untuk mengolah bandeng menjadi produk bernilai tinggi yang tak hanya memberi keuntungan tetapi juga menghidupkan roda ekonomi desa.

Pada akhir 2022, Bumdesma ini terpilih sebagai bagian dari program Desa Sejahtera Astra (DSA), sebuah inisiatif dari Astra untuk memberdayakan desa-desa di Indonesia.

"Astra memberi kami kesempatan besar untuk mengikuti pelatihan, kurasi produk, hingga pengenalan pasar yang lebih luas," kata Sardian sambil tersenyum bangga.

 

Transformasi Menuju Desa Sejahtera

Program Desa Sejahtera Astra telah memberikan banyak perubahan bagi Bumdesma Rukun Makmur, baik dari segi manajemen, pemasaran, maupun kapasitas produksi.

Sebelum menjadi binaan Astra, usaha Bumdesma ini sudah berjalan dengan beberapa unit bisnis, seperti toko material bangunan, produksi paving, dan rumah produksi roti.

Namun, sejak menjadi bagian dari DSA, bisnis perikanan menjadi fokus utama, terutama dengan pengembangan merek lokal, Bandeng Salto, yang kini telah mengantongi sertifikat BPOM.

Sardian menambahkan bahwa mereka juga pernah memproduksi salted milkfish dengan standar ekspor.

"Produk kami undername untuk dikirim ke buyer dari Kanada," ujarnya.

Bumdesma Rukun Makmur pertemuan tingkat ASean

Photo :
  • IST

 

Peran Bumdesma di Tengah Masyarakat

Keberadaan Bumdesma di tengah masyarakat tentu memiliki tantangan tersendiri.

Menurut Sardian, tujuan Bumdesma bukan hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal.

"Usaha kami harus memberi manfaat bagi masyarakat desa, bukan malah menjadi pesaing," jelasnya.

Orientasi profit memang penting, namun Bumdesma Rukun Makmur berkomitmen untuk selalu memberi nilai tambah bagi warga sekitar.

Dengan memberi peluang pekerjaan di desa, mereka berharap bisa mengurangi tingkat urbanisasi dan menahan penduduk agar tetap berkontribusi bagi pembangunan ekonomi desa.

Bumdesma ini juga memiliki keterlibatan langsung dalam pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, termasuk budidaya melati dan konveksi, yang tersebar di beberapa desa di sekitar Ulujami.

Menurut Sardian, sektor perikanan dan produk unggulan desa seperti bunga melati dan konveksi masih berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari kawasan agromina wisata.

 

 

Perubahan Signifikan dan Masa Depan Bumdesma Rukun Makmur

Semenjak menjadi binaan Astra, Bumdesma Rukun Makmur mengalami lonjakan kapasitas.

Berbagai pelatihan, kemitraan, dan pendanaan dari program DSA telah membuka pintu bagi Bumdesma ini untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang siap mendukung pengembangan ekonomi desa.

"Dulu, kami hanya menjual ikan dalam bentuk mentah; sekarang kami punya produk olahan yang punya nilai jual tinggi," ucap Sardian dengan penuh syukur.

Namun, Sardian mengakui bahwa mengelola usaha desa melalui Bumdesma memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global pascapandemi.

Meski begitu, Sardian tetap optimis.

"Kami berharap pemerintah ke depan lebih maksimal mendukung Bumdes di seluruh Indonesia," ujar Sardian dengan penuh harap.

Sardian juga mengutip ungkapan Bung Hatta yang terkenal: Indonesia bisa luar biasa hebat kalau obor-obor ekonomi ada di desa-desa.

 

Harapan untuk Masa Depan Desa

Dengan cita-cita besar untuk menjadikan desa lebih mandiri, Sardian optimis bahwa program pemberdayaan ekonomi yang berkesinambungan dapat mengantarkan masyarakat desa menuju kesejahteraan.

Melalui keberadaan Bumdesma Rukun Makmur, Sardian berharap semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam perekonomian desa, mengurangi urbanisasi, dan menciptakan lapangan pekerjaan di kampung halaman sendiri.

Bumdesma ini pun terus menggali potensi ekonomi lain yang belum maksimal, seperti wisata dan agromina dengan kekayaan lokal, mulai dari perikanan hingga bunga melati.

"Saya ingin melihat ekonomi desa maju dan mandiri sehingga masyarakat Indonesia lebih sejahtera," tandas Sardian penuh keyakinan.