Pendiri TikTok Ini Dulu Hanya Karyawan Biasa, Kini Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia

Zhang Yimming, pendiri TikTok
Sumber :
  • VIVA Jogja/YouTube.com-ByteDance

 

VIVA Jogja - TikTok telah menjadi fenomena global, termasuk di Indonesia. Aplikasi ini menawarkan platform bagi pengguna untuk mengekspresikan kreativitas melalui video pendek yang dikemas dengan berbagai fitur menarik.

Sejak diluncurkan, TikTok berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, dari anak muda hingga orang dewasa, berkat kemudahan penggunaannya dan kemampuan untuk mengedit video dengan latar musik, efek visual, hingga transisi yang memukau.

Fitur-fitur seperti filter, efek suara, dan berbagai template kreatif memungkinkan penggunanya untuk membuat video yang menarik tanpa memerlukan pengalaman editing yang mendalam.

Bahkan, bagi pemula sekalipun, TikTok menawarkan pengalaman yang intuitif dan mudah dipahami.

Tak heran jika banyak orang, termasuk para content creator, menggunakan TikTok sebagai platform untuk berbagi kreativitas mereka, dari tantangan tari hingga tutorial atau bahkan konten edukasi.

Selain itu, algoritma TikTok yang canggih juga mendukung penemuan konten baru yang relevan dengan minat penggunanya, menjadikan pengalaman berselancar di aplikasi ini semakin seru.

Secara keseluruhan, TikTok tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan konten digital, tetapi juga mendorong tren baru dalam dunia media sosial dan hiburan.

Siapakah sosok di balik platform raksasa ini? Berikut ini kisah inspiratifnya.

Karyawan Biasa

Zhang Yiming adalah pendiri TikTok, yang sebelumnya dikenal dengan nama Douyin di China.

Ia lahir pada tahun 1983 di China dan merupakan seorang lulusan dari Universitas Nankai, dengan jurusan teknik perangkat lunak.

Sebelum mendirikan TikTok, Zhang Yiming mendirikan perusahaan teknologi bernama ByteDance pada tahun 2012.

ByteDance mengembangkan beberapa aplikasi populer, dan TikTok (atau Douyin di China) adalah salah satu yang paling sukses, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek.

Zhang Yiming dikenal karena pendekatannya yang inovatif dalam teknologi dan algoritma, yang memungkinkan TikTok untuk memberikan pengalaman yang sangat personal kepada penggunanya.

TikTok, yang diluncurkan secara global pada tahun 2016, dengan cepat berkembang menjadi salah satu aplikasi sosial media terbesar di dunia.

Dikutip dari Business Insider, Yiming lulus pada tahun 2005 dan mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai karyawan di sebuah perusahaan website booking perjalanan di China, Kuxun.

Pria asal China itu hanyalah karyawan biasa di tahun pertama bekerja, namun pada tahun kedua Yiming mulai belajar tentang back-end technology.

Tugas itu terkait penciptaan produk teknologi di perusahaan Kuxun. Berkat kerja kerasnya mempelajari back-end technology, ia memberanikan diri untuk mencoba peruntungannya bekerja di Microsoft hingga mendirikan perusahaan startup, Byte Dance.

Saingi Google dengan Aplikasi Tandingan

Pada tahun 2012, Pendiri TikTok itu mendirikan aplikasi agregator berita yang kini sukses di China, bernama Toutiao. Aplikasi itu didukung oleh artificial intelligence di bawah perusahaan Byte Dance.

Teknologi ciptaan Yiming itu mampu memprediksi tentang berita apa yang diinginkan oleh penggunanya.

Pada tahun 2017, aplikasi agregator berita ini pernah menjadi aplikasi paling populer dan banyak diunduh di iOS App Store, China.

Pada tahun 2016, TikTok mulai dirancang oleh Yiming. Sebelumnya, aplikasi itu bernama Douyin untuk merekam dan membagikan momen berharga bagi para penggunanya dengan durasi 15 detik.

Yiming menargetkan pengguna anak muda dan sukses menarik minat mereka untuk mengunduh TikTok sebanyak 500 juta kali pada tahun 2018. Pada tahun 2024, sudah lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia untuk berkreasi melalui aplikasi TikTok ciptaan Yiming.

Masuk Jajaran Orang Kaya di Dunia

Dikutip dari Forbes, Yiming memiliki Networth senilai 45,6 miliar dolar atau sekitar Rp722,3 triliun.

Yiming tercatat sebagai salah satu miliarder sukses di China karena memiliki perusahaan teknologi Byte Dance dan TikTok dengan lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia.

Bisnisnya yang kian sukses itu kini mampu berkompetisi dalam bidang e-commerce secara nasional di China dan secara internasional.*