Dapat Dana Keistimewaan, 6 Film Karya Sineas Yogya Diputar Serentak

Tugu Jogja (Sumber: Jogjakota)
Sumber :

"Yang kita kejar adalah kualitas karena kita ingin mengembangkan dan menguatkan perfilman DIY terutama dari aspek kebudayaan. Ide-ide orisinil yang menguatkan kebudayaan itu yang nanti menjadi bagian yang terpilih Target kita semakin banyak film maker muda asal DIY yang terus berkarya dan mengeluarkan film-film kreatif serta konsisten. Kita akan dukung baik dari sisi pendanaan maupun pendampingan," tuturnya, mengutip laman jogjaprov.go.id.

Adapun proses pendaftaran, seleksi sampai pemilihan film itu dilakukan sepanjang 2022 lalu. Pendaftaran dan pengumpulan proposal dibuka sejak 1 Maret sampai dengan 29 April 2022. 

Total ada sebanyak 57 proposal film yang masuk dan kemudian dipilih menjadi 14 proposal. Setiap peserta selanjutnya mempresentasikan dan menampilkan film mereka kepada tim kurator. 

"Setelahnya kita pilih enam film yang terbaik untuk diproduksi sejak Juni sampai November 2022. Film yang tidak lain sebagai jendela budaya ini baru ditayangkan perdana hari ini," ujar Dian.

Sutradara kondang asal Yogyakarta Hanung Bramantyo yang hadir dalam gala perdana ini menyampaikan project Danais ini memang sangat penting sekali memberikan ruang dan kesempatan berkarya bagi para film maker maupun sineas-sineas muda di DIY. 

Contohnya film-film yang terpilih dalam kompetisi ini sebenarnya sangat dekat dengan realitas kehidupan sehari-hari dan betul-betul meng-capture realitas tersebut. Sayangnya, film-film seperti ini tidak pernah punya tempat yang layak untuk itu peran Danais sangat diperlukan di sini.

"Harapan saya sebenarnya film-film yang notabene merupakan sebuah potret sosial masyarakat ini tidak berhenti di sini, film ini bisa berjaya dan diputar dimanapun nantinya. Saya pribadi mengakui tidak bisa membuat seperti film -film ini karena justru dibuat dengan sangat terampil, sulit bagi saya membuatnya. Saya merasa film-film ini berhasil dan menyentuh sekali karena sebenarnya film itu sendiri sebenarnya bagaimana meyakinkan apa yang ada di layar benar-benar terjadi," tutur Hanung.