Gawat! Kemarau Ancam Krisis Air di Karanganyar, 20 Sumber Air Baku PUDAM Alami Penurunan

Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Prihanto
Sumber :
  • VIVA Jogja

KARANGANYAR, VIVA Jogja - Kemarau panjang nampaknya mulai terasa di Kabupaten Karanganyar.

Kemarau yang dipicu fenomena El Nino ini berpotensi menyebabkan kekeringan.

Meskipun sempat turu hujan, namun volume curah hujan yang turun belum berdanpak terhadap kenaikan debit air.

Kondisi ini tidaknya hanya mengancam krisis air di kawasan Kota Karanganyar dan kawasan Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk seperti Jaten, Tasikmalaya, Kebakkramat.

Beberapa daerah seperti Kecamatan Mojogedang, Matesih, Kerjo juga diprediksi bakal terdampak.

Kondisi ini jelas berpengaruh terhadap suplai air PDAM Tirta Lawu. Dimana saat ini debit pasokan air baku yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu Karanganyar debit air mengalami penurunan.

Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Prihanto meminta masyarakat terutama para pelanggan agar lebih bijak dalam penggunaan air, dan selalu berkoordinasi dengan PUDAM Tirta Lawu apabila mengetahui terjadi kerusakan atau kebocoran pipa saluran sehingga akan cepat diperbaiki.

Menurut BMKG, kemarau panjang tahun ini diprediksi akan mencapai hingga bulan Desember, bahkan Januari 2025.

Prihanto sebut pihaknya telah melakukan pengukuran dan hasilnya ada penurunan debit air hampir 20 liter per detik atau setara dengan kebutuhan 2000 pelanggan.

Kondisi tersebut lanjut Prihanto, berbanding terbalik dengan meningkatnya kebutuhan air PUDAM yang diperlukan masyarakat di wilayah Karanganyar perkotaan yang merupakan 50% pelanggan dari PUDAM Tirta Lawu.

Wilayah perkotaan di Kecamatan Karanganyar hingga Perumahan Palur, Ngringo, Kecamatan Jaten menjadi kawasan dengan suhu geografis yang lebih panas, sehingga saat ini dianggap paling rawan akan kekurangan pasokan air baku dari PUDAM. 

"Meski kawasan tersebut dilewati saluran pipa induk dari Tawangmangu dengan debit air yang lebih besar," jelas Prihanto, Selasa (17/9/2024).

Namun untuk layanan PUDAM Tirta Lawu seperti di kecamatan Matesih, Colomadu, Gondangrejo, Jumantono, Jatipuro. Jumapolo, dan Jatiyoso dimana suplay air baku relatif masih lebih tercukupi.

Untuk mengantisipasi kurangnya pasokan air, PUDAM Tirta Lawu telah menyiapkan tiga armada truk tangki air yang masing-masing berkapasitas 4000 liter untuk keperluan droping atau menyuplai air ke lokasi pelanggaran yang memerlukan

"Layanan droping air ini gratis, saat ini, armada tangki air kami siagakan di wilayah Jaten dan Perumnas Palur," lanjut Prihanto.

Menurut Prihanto, ada 20 sumber air baku yang saat ini dikelola PUDAM Tirta Lawu.

Tiga di antaranya yakni sumber air Semiri, Sikempong dan Sicobor yang juga dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan air pelanggan di wilayah Karanganyar perkotaan.

"Kondisi kemarau panjang ini tidak menutup kemungkinan debit air baku dari sumber air tersebut akan ikut menurun atau berkurang apabila kemarau semakin panjang," imbuhnya.

Kalau kemarau ini terus berlanjut, tentu debit air akan ikut mengalami penurunan.

Maka suplay air di wilayah Karanganyar perkotaan juga akan kita atur dengan sistem buka tutup reservoar yang ada di Papahan.

"Sebagian kita tutup untuk menyuplai air ke bawah, sebagian lagi kita tutup agar airnya tertahan dan kembali ke atas. Kalau posisi air di perkotaan agak kritis, maka reservoar akan kita tutup," pungkasnya