Sidak Pasar Tradisional Magetan: Aleg DPR RI Riyono Caping Temukan Kelangkaan Minyak Goreng

Riyono, Aleg Komisi IV DPR RI sidak Pasar Tradisional Magetan
Sumber :
  • IST

MAGETAN, VIVA Jogja – Riyono, anggota Komisi IV DPR RI, melakukan kunjungan kerja ke Pasar Tradisional Gorang-Gareng, Kawedanan, Magetan, Jawa Timur, untuk memastikan ketersediaan stok dan kestabilan harga sembako

Dalam kunjungan tersebut, Riyono mengecek harga beberapa bahan pokok strategis seperti beras, gula, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, telur, dan tepung terigu. 

Ia juga melakukan uji ukur takaran minyak goreng kemasan 1 liter untuk memastikan keakuratannya.

“Saya sudah dua hari ini mengecek harga sembako di Magetan. Alhamdulillah, stok bahan pokok masih cukup, dan harganya relatif terkendali meskipun ada kenaikan pada harga bawang putih dan bawang merah,” ujar Riyono Caping, yang akrab disapa dengan caping khasnya, Minggu 9 Maret 2025.

 

Aleg DPR RI, Riyono Caping cek minyak goreng Minyak Kita

Photo :
  • IST

Kelangkaan Minyak Goreng dan Kenaikan Harga

Riyono menyoroti kelangkaan minyak goreng di pasar tradisional. 

Menurutnya, baik pedagang grosir maupun pedagang kecil mengaku kesulitan mendapatkan stok minyak goreng selama sepekan terakhir. 

“Minyak goreng sulit didapatkan. Pedagang grosir dan kecil mengeluh stoknya kosong,” tambahnya.

Selain itu, Riyono juga menemukan bahwa harga minyak goreng di pasar tradisional telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Jika HET minyak goreng adalah Rp15.700 per liter, di pasar kecil harganya dijual antara Rp16.000 hingga Rp16.600 per liter. 

“Kondisi pasar kecil yang jauh dari pengawasan dan tingginya permintaan membuat harga minyak goreng terus naik,” jelasnya kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

 

Uji Ukur Takaran Minyak Goreng

Dalam kunjungan tersebut, Riyono melakukan uji ukur takaran minyak goreng kemasan 1 liter secara langsung.

Ia membeli minyak goreng dari pedagang kecil dan mengukur volumenya di hadapan Anggota DPRD Magetan serta delapan awak media lokal dari Magetan dan Ponorogo. 

“Hasil uji ukur membuktikan bahwa takaran minyak goreng di Pasar Gorang-Gareng tepat 1 liter dan kualitasnya baik. Jika ada temuan takaran kurang dari 1 liter seperti yang ditemukan Menteri Pertanian, maka perusahaan produsen harus diberi sanksi tegas,” tegas Riyono.

Riyono menekankan pentingnya menjaga kestabilan harga dan ketersediaan stok sembako di pasar tradisional. 

Ia berharap pemerintah dapat meningkatkan pengawasan terhadap distribusi dan harga sembako, terutama di daerah-daerah terpencil. 

“Pasar tradisional adalah tulang punggung perekonomian rakyat kecil. Kita harus memastikan mereka terlindungi dari gejolak harga dan kelangkaan stok,” ujarnya.

Respons Masyarakat dan Pedagang

Pedagang di Pasar Gorang-Gareng menyambut positif kunjungan Riyono. 

Mereka berharap pemerintah dapat segera mengatasi kelangkaan minyak goreng dan menstabilkan harga sembako. 

“Kami berterima kasih atas perhatian dari Pak Riyono. Semoga ada solusi untuk masalah stok minyak goreng ini,” kata salah seorang pedagang.